Suara.com - Perdana Menteri Australia Scott Morrison minta maaf kepada mantan staf pemerintahannya yang menjadi korban pemerkosaan di gedung parlemen dua tahun lalu. Dia juga berjanji menyelidiki kasus tersebut.
Menyadur CNN, Selasa (16/2/2021), Brittany Higgins mengakui diperkosa mantan rekannya di kantor menteri pertahanan setelah acara kerja malam pada Maret 2019.
Dalam sebuah wawancara dengan acara Network 10 Australia "The Project" pada hari Senin, Higgins mengatakan dia mencoba pulang.
Tetapi rekan yang tidak disebutkan namanya itu bersikeras mengajaknya kembali ke Gedung Parlemen untuk "mengambil sesuatu,".
Baca Juga: Australian Open: Barty dan Tsitsipas Melaju ke Babak Keempat
Di gedung parlemen, Higgins mengaku pingsan di sebuah sofa. Ketika dia bangun, ia mendapati rekannya sedang melakukan "pemerkosaan" kepadanya dan ketika dia berulang kali memintanya berhenti, dia tidak melakukannya.
Higgins belum secara terbuka mengidentifikasi tersangka pemerkosa.
Higgins mengatakan dia berbicara dengan polisi pada awal April 2019, tetapi memutuskan untuk tidak mengajukan pengaduan resmi di tengah kekhawatiran tentang prospek karirnya.
"Ini bukan keputusan yang tepat bagi saya secara pribadi, terutama terkait tuntutan tempat kerja saya," tulisnya, menurut News.com.au.
Polisi di Canberra mengonfirmasi kepada Reuters bahwa mereka telah berbicara dengan pelapor pada April 2019, tetapi dia memilih untuk tidak mengajukan pengaduan resmi.
Baca Juga: Samburan Abu Gunung Raung Capai 5.500 Meter, Terpantau dari Australia
Setelah Higgins memberi tahu staf senior tentang insiden tersebut, dia mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia kemudian diminta untuk menghadiri pertemuan di kantor tempat dia mengaku diperkosa.
Menteri Pertahanan Linda Reynolds mengatakan kepada Parlemen pada hari Senin bahwa dia tidak mengetahui substansi dari tuduhan tersebut. Reynold juga mengungkapkan "seandainya saya tahu, saya akan mengadakan pertemuan di tempat lain."
Perdana Menteri Scott Morrison pada hari Selasa mengajukan permintaan maaf kepada Higgins dan menjanjikan adanya penyelidikan.
Perdana Menteri mengatakan bahwa tersangka pelaku langsung dipecat karena melanggar keamanan dengan memasuki Gedung Parlemen pada malam dugaan pemerkosaan.
"Itu seharusnya tidak terjadi, dan saya benar-benar minta maaf. Saya ingin memastikan setiap wanita muda yang bekerja di tempat ini seaman mungkin." kata Perdana Menteri Morrison kepada wartawan di Canberra.
Menurut Morrison, Departemen Perdana Menteri dan pejabat Kabinet Stephanie Foster akan menyelidiki bagaimana keluhan tempat kerja di Parlemen ditangani. Juga akan ada penyelidikan terpisah tentang budaya tempat kerja.
Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, Higgins mengatakan bahwa "karena saya tidak ingin apa yang terjadi pada saya, terjadi pada orang lain."
Sementara dia berterima kasih kepada Morrison atas permintaan maafnya, Higgins mengatakan pengumuman Perdana Menteri tentang penyelidikan budaya Gedung Parlemen "sudah lama tertunda".
Kasus Higgins adalah yang terbaru dari serangkaian tuduhan yang dibuat oleh anggota wanita dari Partai Liberal.
Tahun lalu, seorang mantan anggota staf Partai Liberal menuduh menteri imigrasi Alan Tudge melakukan perilaku tidak pantas, yang ia bantah.
Dalam pernyataannya, Higgins meminta Parlemen untuk membentuk mekanisme pelaporan independen di mana pengaduan dapat dibuat secara rahasia.
"Akhirnya, setiap orang harus merasa aman untuk melaporkan pelecehan seksual tanpa takut kehilangan pekerjaan mereka. Insiden ini seharusnya tidak perlu diputar di media agar perubahan terjadi," katanya.