Erdogan Tuding AS di Balik Aksi Militan Kurdi Eksekusi Mati 13 Warga Turki

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 16 Februari 2021 | 08:51 WIB
Erdogan Tuding AS di Balik Aksi Militan Kurdi Eksekusi Mati 13 Warga Turki
Presiden Turki, Tayyib Erdogan. [Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Senin (15/2/2021), menuduh Amerika Serikat membantu kelompok militan Kurdi yang diyakini telah mengeksekusi mati 13 warga Turki yang diculik di utara Irak.

Erdogan menyebut kecaman yang disampaikan AS terhadap eksekusi mati itu sebagai sebuah "lelucon".

Turki pada Minggu (14/2) mengatakan Partai Buruh Kurdistan (PKK) yang dianggap sebagai kelompok militan oleh Ankara, telah mengeksekusi para tahanan, termasuk di antaranya tentara dan polisi.

Eksekusi itu dilakukan di tengah adanya operasi militer terhadap PKK.

Baca Juga: Pasukan Kurdi Dikerahkan untuk Tangkis Operasi Militer Turki di Suriah

AS mengecam insiden itu dan mengatakan pihaknya akan berdiri bersama Turki, jika pembunuhan itu terbukti dilakukan oleh PKK.

AS dan Uni Eropa menetapkan PKK sebagai organisasi teroris, tetapi di Suriah, tentara-tentara AS bersama pejuang Unit Pelindungan Rakyat Kurdi (YPG). Turki menyebut YPG terhubung dengan PKK.

"Ada pernyataan yang dikeluarkan oleh AS. Itu adalah lelucon. Apakah kalian tidak seharusnya melawan PKK dan YPG? Kalian terang-terangan mendukung mereka dan berdiri di belakang mereka," kata Erdogan ke para pendukungnya, anggota AK Partai, di Kota Rize, yang berada di pesisir Laut Hitam.

Sejak Joe Biden terpilih sebagai presiden AS tahun lalu, Turki berulang kali mengatakan ingin memperbaiki hubungan dengan AS. Namun, dukungan AS terhadap YPG membuat Turki geram dan itu jadi penghalang membaiknya hubungan antara dua negara.

Erdogan mengatakan Ankara akan meneruskan operasi militer memberantas PKK di perbatasan dengan Irak. PKK telah meluncurkan pemberontakan selama puluhan tahun di daerah selatan Turki, yang dihuni oleh banyak warga etnis Kurdi. Setidaknya lebih dari 40.000 orang tewas akibat pertempuran antara tentara dan pasukan pemberontak.

Baca Juga: Kuburan Massal Warga Kurdi Korban Pembantaian Saddam Husein Ditemukan

"Jika kami bersama-sama dengan kalian di NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara, red). Jika kita akan terus bersatu, maka kalian harus bersikap tulus terhadap kami. Oleh karena itu, kalian harus mendukung kami, bukan para teroris," kata Erdogan.

Ia mengatakan tidak ada yang dapat mengkritik operasi militer Turki di perbatasan Suriah dan Irak setelah eksekusi tersebut. Negara-negara lain harus menentukan sikapnya mendukung Turki atau para militan. (Sumber: Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI