Suara.com - Badan Pusat Statistik atau BPS merilis jumlah penduduk miskin di Provinsi Nusa Tenggara Barat/NTB pada September 2020 sebanyak 746.040 orang atau bertambah 32.150 orang dibandingkan periode Maret tahun yang sama.
"Jumlah penduduk miskin pada September 2020 mencapai 14,23 persen dari total penduduk NTB sebanyak 5,32 juta orang berdasarkan hasil sensus penduduk 2020," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS NTB, Arrief Chandra Setiawan, di Mataram, Senin (15/2/2021).
Ia menyebutkan jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan tercatat sebanyak 389.600 orang atau 15,05 persen, sedangkan penduduk miskin di daerah perdesaan sebesar 356.440 orang atau 13,42 persen.
Menurut Arrief, peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Kondisi tersebut terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan.
Baca Juga: Kabar Buruk, Jumlah Warga Miskin Sulawesi Selatan Meningkat
"Pada September 2020 sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 74,78 persen untuk perkotaan dan 74,72 persen untuk perdesaan," ujarnya.
Ia menambahkan pada periode Maret-September2020, indeks kedalaman kemiskinan atau P1 di NTB mengalami kenaikan dari 2,577 pada Maret menjadi 2,740 pada September 2020.
Hal itu mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin di NTB, cenderung menjauh dari garis kemiskinan.
Kemudian indeks keparahan kemiskinan atau P2 juga mengalami peningkatan dari 0,611 pada Maret menjadi 0,730 pada September 2020.
"Itu berarti kesenjangan di antara penduduk miskin semakin melebar," kata Arrief. (Antara)
Baca Juga: BPS: Nilai Ekspor Pertanian Januari 2021 Naik 13,91 Persen