Kedubes Negara Barat Ingatkan Militer Myanmar Hindari Kekerasan

Senin, 15 Februari 2021 | 14:21 WIB
Kedubes Negara Barat Ingatkan Militer Myanmar Hindari Kekerasan
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut media lokal, pengoperasian kereta api di beberapa bagian negara telah terhenti setelah staf menolak bekerja. Richard Horsey, seorang analis yang berbasis di Myanmar untuk International Crisis Group, mengatakan kepada Reuters bahwa operasi kerja di banyak departemen pemerintahan telah terhenti.

"Ini juga berpotensi memengaruhi fungsi vital - militer dapat menggantikan insinyur dan dokter, tetapi tidak dapat menggantikan pengontrol jaringan listrik dan bank sentral," katanya.

Junta militer mengancam akan melakukan tindakan berat terhadap para pegawai negeri yang ikut protes.

Militer melakukan penangkapan massal setiap malam. Pada hari Sabtu (13/02), militer memberikan kekuasaan besar untuk menahan orang dan menggeledah properti.

Panglima Angkatan Darat Min Aung Hlaing telah memperingatkan pegawai negeri sipil yang mogok untuk kembali bekerja.

Rezim baru telah menyiapkan saluran terpusat untuk melaporkan pegawai pemerintah yang bergabung dengan demonstrasi.

Sejauh ini, para jenderal tampak tidak terpengaruh oleh kecaman protes yang meluas dan dari komunitas internasional.

Junta telah mengumumkan keadaan darurat yang akan berlangsung selama satu tahun.

Pemimpin militer telah berjanji untuk mengadakan pemilihan baru, meski tanpa kerangka waktu yang jelas. pkp/rap (Reuters, dpa, AP)

Baca Juga: Pantas Gisel Anastasia Kepincut, Ini Fakta Rino Soedarjo Sosok Pengusaha Tampan nan Tajir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI