Terkait Skandal Vaksin Covid-19, Menteri Luar Negeri Peru Mengundurkan Diri

Senin, 15 Februari 2021 | 13:34 WIB
Terkait Skandal Vaksin Covid-19, Menteri Luar Negeri Peru Mengundurkan Diri
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Peru mengundurkan diri setelah berkembangnya skandal program vaksinasi Covid-19 yang mendahulukan pejabat daripada masyarakat.

Menyadur France24, Senin (15/2) Peru diserang pandemi Covid-19 hingga sistem kesehatannya kewalahan saat vaksinasi pada tenaga kesehatan yang dimulai pada 8 Februari diwarnai skandal.

Kebencian publik kepada para pejabat yang sudah menerima vaksinasi, meskipun belum ada tanggal resmi peluncurannya, membuat setidaknya dua pejabat pemerintah mengundurkan diri.

Melalui cuitannya di akun Twitter, Elizabeth Astete mengatakan bahwa pengunduran dirinya telah secara resmi diterima oleh Presiden Francisco Sagasti.

Baca Juga: Ditantang Bikin Proyek Fenomenal, Ferdinand Tunjukkan Foto Lingga ke Anies

Astete mengatakan dalam pernyataannya bahwa dia telah divaksinasi pada 22 Januari dan menyebutnya sebagai "kesalahan serius."

Presiden Sagasti mengatakan kepada saluran Televisi Amerika bahwa dia "sangat marah" tentang situasi tersebut.

Astete adalah anggota kedua kabinet Sagasti yang mengundurkan diri setelah menteri kesehatan Pilar Mazzetti mengundurkan diri.

Pengunduran Mazzeti menyusul sebuah surat kabar yang mengungkapkan bahwa mantan presiden Martin Vizcarra telah menerima vaksin virus corona pada bulan Oktober.

Peru baru memulai program vaksinasi dengan petugas kesehatan yang menjadi prioritas, pada awal Februari setelah menerima 300.000 dosis vaksin Sinopharm China.

Baca Juga: Argentina Taklukkan Peru, Messi: Kami Semakin Kuat

Masih belum ada tanggal peluncuran vaksin secara umum, tetapi pemerintah telah menyatakan niatnya untuk memvaksinasi 10 juta orang pada Juli.

Martin Vizcarra disuntik hanya beberapa minggu sebelum dia dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatannya dengan tuduhan "tidak kompeten secara moral."

Mantan presiden tersebut mengatakan pekan lalu bahwa dia dan istrinya mengajukan diri untuk mengambil bagian dalam uji coba vaksin.

Tetapi Universitas Cayetano Heredia di Lima, yang memimpin uji klinis vaksin Sinopharm, pada Minggu membantah bahwa Vizcarra telah menjadi sukarelawan uji coba.

Pihak universitas tersebut telah memberi tahu otoritas kesehatan Peru "bahwa Tuan Martin Vizcarra dan (istrinya) Nyonya Maribel Diaz Cabello bukan bagian dari kelompok yang terdiri dari 12.000 subjek penelitian sukarelawan."

Media Peru berspekulasi mungkin ada banyak pejabat yang sudah divaksinasi, mendorong kepala staf Sagasti dan 12 menteri lainnya untuk menyatakan bahwa mereka belum divaksinasi.

Peru telah mencatat lebih dari 1,2 juta kasus virus corona dan hampir 43.500 kematian di antara 33 juta penduduknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI