Ranjau Meledak saat Pelatihan di Sebuah Masjid, 30 Militan Taliban Tewas

Senin, 15 Februari 2021 | 10:52 WIB
Ranjau Meledak saat Pelatihan di Sebuah Masjid, 30 Militan Taliban Tewas
Ledakan ranjau di sebuah masjid di Afghanistan.[Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setidaknya 30 militan tewas ketika ranjau darat yang sedang dipersiapkan dalam sebuah latihan meledak di sebuah masjid di provinsi Balkh utara Afghanistan.

Menyadur Anadolu Agency, Senin (15/2/2021) para korban terdiri dari 24 gerilyawan Taliban dan enam gerilyawan asing, menurut Korps 209 Shaheen Tentara Nasional Afghanistan dalam sebuah pernyataan.

Ledakan itu terjadi ketika gerilyawan membuat ranjau darat saat pelatihan di sebuah masjid di desa Qiltaan di distrik Dawlatabad. Daerah tersebut merupakan berbatasan dengan Uzbekistan.

Namun, Taliban membantah klaim tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ranjau darat meledak di dalam sebuah ruangan kosong dan tidak ada korban jiwa.

Baca Juga: Salah Satu Pimpinan Kunci Kelompok Teroris Pakistan Terbunuh di Afghanistan

Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban justru menuduh pasukan Afghanistan melakukan serangan udara dan darat di sebuah masjid di distrik tetangga Sholgara. Ia menambahkan bahwa imam masjid tewas dalam serangan itu.

Mohammad Haneef, juru bicara militer Afghanistan mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa operasi dilakukan di Sholgara pada Jumat malam di mana lima Taliban tewas dan enam lainnya ditangkap.

Ketegangan meningkat di Afghanistan selama beberapa hari terakhir, sejumlah ledakan bom di ibu kota Kabul minggu ini terjadi dan menewaskan seorang perwira polisi senior dan sejumlah warga sipil.

Dalam sebuah postingan media sosial, Wakil Presiden Amrullah Saleh menyalahkan Taliban atas serangkaian bom tersebut dan berjanji untuk membalas dendam.

Ini terjadi ketika Jenderal Kenneth McKenzie, kepala Komando Pusat AS, mengatakan minggu ini bahwa tingkat kekerasan di Afghanistan masih tinggi dan AS sedang meninjau kesepakatan damai yang ditandatangani dengan Taliban tahun lalu.

Baca Juga: 2 Hakim Mahkamah Agung Tewas Diberondong Tembakan

Sejalan dengan kesepakatan Februari 2020, yang menyerukan penarikan semua pasukan asing pada Mei tahun ini, AS telah mengurangi jumlah pasukannya di Afghanistan menjadi sekitar 2.500 personel.

Namun, pakta tersebut tampaknya berada di bawah ancaman karena Taliban, yang telah berjanji untuk mengurangi serangan, dituduh oleh Washington dan Kabul atas meningkatnya kekerasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI