Singgung Kematian Ustadz Maaher, Novel Baswedan Disuruh Hapus Tweet
Advokat Muannas Alaidid meminta penyidik senior KPK Novel Baswedan untuk menghapus tweet yang diunggahnya berkaitan dengan kematian Ustadz Maaher. Muannas meminta Novel menghapus tweet di twitter itu untuk menghindari penyebaran hoax soal kematian Ustadz Maaher.
Permintaan itu diungkapkan Muannas melalui akun twitternya @muannas_alaidid saat mengomentari tweet Novel Baswedan.
"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Orang sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jangan keterlaluanlah.. Apalagi dengan Ustadz. Ini bukan sepele lho..," tulis Novel Baswedan melalui akun twitternya @nazaqistsha pada 9 Februari 2021 lalu.
Tweet tersebut, dikomentasi oleh Muannas.
"Twit ini sebaiknya dihapus, jangan sampai Anda dianggap menyebarkan hoax, apalagi anda bukan penyidiknya yang menangani kasusnya, laporan Maheer bukan delik pribadi soal penghinaan seperti yang Anda tuduhkan melainkan delik umum kebencian SARA yang kebetulan dilakukan terhadap ulama NU yang dimuliakan," tulis Muannas, pukul 01.09 dini hari, Kamis (11/2/2021).
Mau Dipolisikan
Buntut tweet komentar Ustadz Maaher meninggal di penjara, Novel Baswedan dilaporkan ke kepolisian. Novel Baswedan dilaporkan karena kasus hoaks.
Kali ini laporan itu akan dilaporkan Politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung. Novel baswedan dituduh menyebar fitnah.
Baca Juga: Pakar Hukum: Tweet Novel Soal Ustadz Maaher Hanya Pendapat, Bukan Provokasi
"Nyai Mau Melaporkan Novel Baswedan atas hoaks dan Fitnah yang di tuduhkan ke institusi kepolisian. Manusia ini harus dapat membuktikan ucapannya atas meninggalnya Maher," kata Dewi Tanjung dalam akun Twitternya, Kamis (11/2/2021) pagi.