Suara.com - Nama artis Raffi Ahmad sedang menjadi sorotan karena dijagokan oleh PKB sebagai Calon Gubernur DKI di Pilkada mendatang. Namun, Raffi sendiri belum lama ini menuai kontroversi karena belum lama ini usai disuntik vaksin Covid-19, ia malah keluyuran.
Pengamat Politik Ujang Komaruddin, menilai PKB tidak terlalu mempermasalahkan kejadian vaksinasi itu. Sebab tidak sepenuhnya masyarakat mengecam tindakan Raffi berpesta usai diimunisasi tersebut.
"Saya rasa ada dua sisi, ada yang suka dan ada yang enggak. Nah dengan begitu PKB ingin mengambil sisi kesukaan itu," ujar Ujang saat dihubungi Suara.com, Minggu (14/2/2021).
Menurut Ujang, yang perlu dilakukan PKB jika ingin serius mengusung Raffi adalah dengan memberikan pendidikan politik. Proses kaderisasi tetap harus berjalan karena tidak ada calon yang instan.
Baca Juga: PKB Jagokan Raffi Ahmad di Pilkada DKI, PAN: Tak Cukup Modal Sosial Saja
"Di situlah sebenernya letak fungsi parpol, kalau dia memang mengendorse, mendukung ya diarahkan. Agar tadi kejadian-kejadian kontroversial itu jangan sampai dilakukan di kemudian hari oleh Raffi itu," jelasnya.
Tak hanya itu, Ujang sendiri tak memungkiri memang Raffi adalah sosok yang disukai banyak orang. Apalagi belakangan ini ia merupakan salah satu artis top papan atas yang namanya terus tenar di skala nasional.
"Justru dia itu kan katakanlah artis yang berangkat dari nol ya, dia juga dulu masih di pinggiran, tapi 10 tahun terakhir ada di papan atas. Artinya dia berjuang untuk menjadi artis yang top," ucap Ujang.
Kendati demikian, Ujang menila tujuan utama PKB menyatakan ingin mengusung Raffi adalah pencitraan semata. Sebab tujuan utamanya adalah mendulang suara anak muda atau milenial yang dirasa dekat dengan Raffi.
"Artinya sebenernya mereka ingin menggait suara milenialnitu dengan cara menendorse dia public figure yang dikenal oleh publik," pungkasnya.
Baca Juga: Raffi Ahmad & Agnez Mo Diajukan Masuk Bursa Pilgub 2024, Ini Alasannya
Sebelumnya, Sekretaris Bidang Gerakan Sosial dan Kebencanaan DPP PKB, Luqman Hakim, mengatakan hingga saat ini partai yang diketuai Muhaimin Iskandar belum terpikirkan pesiapan untuk memghadapi pemilihan gubernur DKI Jakarta apabila diselenggarakan serentak pada 2024. Pernyataan Luqman itu seiring dengan mencuatnya sejumlah nama yang digadang bakal bertarung merebut DKI 1 kelak.
"PKB, yang saat ini menjadi bagian partai koalisi pemerintahan, pasti punya agenda sendiri terhada Pilkada 2024, termasuk Pilgub DKI. PKB belum berpikir ke sana. Saat ini baru awal 2021, masih jauh menuju 2024," kata Luqman kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).
Namun, kata dia, apabila memang membicarakan mengenai Pilgub DKI Jakarta 2024 tentunya PKB sudah memiliki jajaran internal kader yang bisa didorong menjadi calon.
Luqman yang menjabat Wakil Ketua Komisi II itu menyebutkan sejumlah kader di PKB yang dirasa mumpuni mengikuti bursa calon gubernur maupun calon wakil gubernur DKI Jakarta, semisal Jazilul Fawaid (Wakil Ketua MPR RI), Faisol Reza (Ketua Komisi VI DPR RI), Cucun Ahmad Syamrizal (Ketua FPKB DPR RI), dan Hasbiyallah Ilyas (Ketua DPW PKB DKI Jakarta).
Selain dari kalangan kader, Luqman mengatakan PKB bukan tidak mungkin mengusung sejumlah nama di eskternal partai untuk menjadi cagub DKI 2024. Ada dua nama dari kalangan pesohor yang disebutkan Luqman.
"Dari luar unsur partai, PKB juga melirik artis Raffi Ahmad dan Agnes Monica untuk ditimang sebagai cagub DKI Jakarta 2024," kata Luqman.