Cerita Tiga Pendaki Ulung Tewas Saat Mendaki Puncak Korakarum-2

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 14 Februari 2021 | 09:14 WIB
Cerita Tiga Pendaki Ulung Tewas Saat Mendaki Puncak Korakarum-2
Ilustrasi para pendaki menuju puncak Gunung Everest. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sadpara Si Pendaki Ulung

Sadpara memulai kariernya pada awal 1990-an sebagai porter di ketinggian sedang. Tugasnya membawa beban pendaki gunung sampai ke base camp.

Pada 2005, dia menjadi porter di ketinggian tinggi, yang memungkinkannya mendaki hingga ke kamp terakhir.

Hanya setahun kemudian, dia menjadi bagian dari tim pendaki Geeshabroom-2, gunung tertinggi ke-13 di dunia dengan ketinggian 8.035 meter (26.362 kaki) yang terletak di Gilgit-Baltistan.

Sebelum menjadi pendaki gunung, dia adalah pemain gelandang terbaik di Government College Skurdu.

"Sepak bola adalah cinta pertamanya. Mendaki gunung adalah pilihan keduanya. Dia mulai tertarik mendaki setelah bekerja sebagai porter dengan pendapatan kecil," tutur Qasim Butt, teman masa kecil Sadpara, yang merupakan seorang jurnalis lokal.

"Mendaki K-2 saat musim dingin dan tanpa oksigen (tambahan) adalah impiannya sejak lama. Dia sangat bersemangat dengan ekspedisi kali ini," ungkap putranya, Sajid Sadpara, kepada Anadolu Agency.

Sajid juga merupakan bagian dari ekspedisi nahas tersebut tetapi harus turun dari ketinggian 8.200 meter karena tangki oksigennya tidak berfungsi.

"Dia meminta saya untuk menggunakan oksigen tambahan. Itu adalah pesan terakhirnya untuk saya," kenang dia.

Baca Juga: Ketahuan Bohong, Tiga Pendaki India Dihukum karena Ngaku ke Puncak Everest

"Dengan terisak, saya berniat memberitahunya bahwa tangki saya bermasalah, tetapi dia sudah menghilang. Saya tidak pernah melihatnya lagi," tambah Sajid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI