Suara.com - Seorang wanita bernama Claire Sheperd menceritakan pengalamannya dipecat oleh sebuah perusahaan karena memiliki tato di lokasi yang terlihat.
Menyadur The Sun Sabtu (13/02), Claire mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar tahun 2015 ketika ia sedang mencari pekerjaan di bidang retailer.
Saat itu ia melakukan wawancara sekitar 20 menit melalaui telepon dan diakhir pembicaraan, perusahaan mengatakan ia adalah kandidat sempurna, persis seperti yang mereka butuhkan.
Namun setelah ia membaca aturan perusahaan, ada poin yang mengatakan bahwa tato harus berada di tempat yang tertutup. Tentu saja ia tak bisa menyanggupi karena beberapa rajah tubuhnya terletak di leher dan tangan.
Baca Juga: Jaimerson Xavier Bikin Tato Bendera Indonesia, Netizen: Naturalisasi!
Ia kemudian menelepon perusahaan untuk memastikan hal itu dan benar saja, ia langsung dipecat padahal ia sudah bekerja selama setengah jam.
"Saat itu saya marah karena merasa kebijakan itu sudah ketinggalan zaman. Saya tepat untuk pekerjaan itu, jadi ini jelas semua tentang tato."
"Saya tidak menyebut ini diskriminasi, karena itu adalah pilihan saya untuk memiliki tato, tapi saya merasa mereka membuat penilaian yang salah tentang saya."
Claire memiliki pemikiran yang luas tentang tato, baginya ini adalah bentuk seni dan ekspresi diri. Namun sayang tak semua orang bisa melihat tato seperti dirinya.
Wanita ini sekarang bekerja di Tesco sebagai manajer kafe dan juga bekerja di bidang sosial. Ia merasa nyaman dengan posisinya karena lingkungannya bisa menerima dan menganggap tato sebagai hal yang tidak menakutkan.
Baca Juga: Diduga Dibunuh, Jasad Wartawan di Pandeglang Punya Tato Cewek di Tangan
Orangtuanya juga tak pernah protes tentang tato yang dimiliki Claire, mereka justru geleng-geleng kepala jika putrinya pulang membawa cerita baru tentang pelecehan yang ia terima karena tato.