Suara.com - Lolosnya selebgram Helena Lim beserta tiga anggota keluarganya untuk divaksinasi Covid-19, disebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria karena adanya potensi kesalahan data.
“Telah diketahui setidaknya ada potensi penyalahgunaan dari pemilik atau pimpinan apotek terkait data-data yang diberikan,” kata Riza kepada Wartawan di Jakarta, Sabtu (13/2/2021).
Riza menuturkan, berdasarkan penelusuran yang sudah dilakukan, Helena Lim beserta tiga orang lainnya disebutkan sebagai pegawai apotek, sehingga mereka mendapatkan akses vaksinasi.
Berdasarkan peraturan pemerintah DKI, petugas atau pegawai apotek termasuk sebagai tenaga kesehatan yang diprioritaskan divaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Helena Lim Dapat Vaksin dari Puskesmas, Ombudsman Minta Evaluasi Menyeluruh
“Yang ternyata, sementara ini diketahui yang bersangkutan adalah pemilik dan keluarga,” jelas Riza.
Terkait perkara ini, Riza menyebut telah ditangani pihak kepolisian.
“Masalah ini sudah ditangani oleh kepolisian, jadi masyarakat bersabar menunggu hasil dari kepolisian,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu Helena Lim yang dikenal sebagai Crazy Rich PIK membuat heboh pengguna sosial media, setelah unggahan Instagram story -nya yang menunjukkan dirinya beserta tiga keluarga divaksinasi Covid-19.
Hal tersebut menuai pro-kontra dari nitizen, karena diketahui prioritas pertama vaksin Covid-19 ditujukan bagi tenaga kesehatan, sesuai dengan PMK No. 84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), pasal 8 ayat (4), yang menyebutkan, penerima vaksin tahap pertama adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang, serta mahasiswa yang menjalani pendidikan profesi kedokteran dan bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Baca Juga: Crazy Rich Helena Lim Dapat Vaksin dari Puskesmas, Ombudsman Meradang