Suara.com - Mulai bulan Maret 2021 pemerintah merelaksasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk sektor otomotif. Peraturan ini akan berlaku selama tahun 2021 dan diberikan khusus untuk mobil di bawah 1500 cc.
Aturan merupakan bagian dari revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
Selain itu, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan emisi gas buang yang sumbernya ada pada kendaraan bermotor, meningkatkan pertumbuhan industri kendaraan bermotor nasional, dan mendorong peningkatan pendapatan pemerintah. Lalu, apa itu PPnBM? Berikut penjelasannya.
1. Pengertian PPnBM Mobil
PPnBM adalah pajak yang dikenakan di luar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan dikhususkan untuk barang-barang mewah. PPnBM ini merupakan jenis pajak yang terkandung dalam UU Pajak Pertambahan Nilai.
PPnBM ini dikenakan pemerintah kepada masyarakat sebagai cara untuk menjalankan fungsi keseimbangan beban pajak antara konsumen berpendapatan rendah dan konsumen berpendapatan tinggi. Selain itu, PPnBM ini sekaligus berfungsi sebagai pengendalian konsumsi atas Barang Kena Pajak yang termasuk dalam kategori barang mewah.
2. Tujuan PPnBM
Menurut penjelasan Pasal 5 ayat (1) UU PPN No. 42 TAHUN 2009, PPnBM ini memiliki beberapa tujuan yakni:
- Perlu keseimbangan pembebanan pajak antara konsumen yang berpenghasilan rendah dan konsumen yang berpenghasilan tinggi;
- Perlu adanya pengendalian pola konsumsi atas BKP yang tergolong mewah;
- Perlu adanya perlindungan terhadap produsen kecil atau tradisional;
- Perlu untuk mengamankan penerimaan negara.
3. Besaran Tarif PPnBM Mobil dan Cara Menghitung
Baca Juga: Kemenkeu Hapus Pajak PPnBM Mobil Baru pada Maret - Mei 2021
Untung mengetahui besaran tarif PPnBM mobil dan cara menghitungnya, maka menggunakan PP 41 tahun 2013. Berikut cara menghitungnya.