"Pengalaman saya dari tahun tahun sebelumnya Vihara ini ramai (saat Imlek), sekarang beda banget," ucapnya.
Selain perayaan yang berbeda di Vihara, Covid-19 juga diakui Lulu mempengaruhi tradisi perayaan Imlek di keluarganya, seperti saling kunjung antar keluarga yang harus ditiadakan.

"Sekarang kami cuma merayakan dengan keluarga inti yang ada di rumah. Untuk saling kunjung kami tidak lakukan, karena kan masih pandemi. Jadi di rumah saja selesai ibadah," jelasnya.
Hal yang sama juga dirasakan Lina, perempuan berusia 46 tahun ini mengatakan, pada Imlek tahun ini tradisi kumpul dan saling kunjung keluarga harus ditiadakan.
Untuk menyiasatinya, agar silaturahmi tetap terjalin, Lina memanfaatkan aplikasi Video Call agar tetap terhubung dengan keluarganya yang berjauhan.
"Jadi acara kumpul-kumpulnya lewat aplikasi video call," ucapnya.

Meski perayaaan Imlek tahun ini dilakukan dengan cara yang berbeda, baik Yusuf, Lulu, dan Lina mengakui, adanya Covid-19 tidak mempengaruhi makna Imlek bagi mereka.
Mereka pun berharap pada perayaan Imlek dengan tahun Sio Kerbau ini membawa berkah, dengan berakhirnya pandemi Covid-19.
Baca Juga: 146 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek, Paling Banyak ke Arah Timur