Profil Prie GS, Penulis Kondang Meninggal Dunia karena Serangan Jantung

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 12 Februari 2021 | 10:57 WIB
Profil Prie GS, Penulis Kondang Meninggal Dunia karena Serangan Jantung
Profil Prie GS - Budayawan Supriyanto GS atau yang akrab disapa Prie GS [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Supriyanto GS atau yang lebih akrab disapa Prie GS meninggal dunia pada hari ini Jumat, 12 Februari 2021 pukul 06.37 WIB di Rumah Sakit Colombia Asia, Kota Semarang. Untuk mengenang sosoknya, simak rangkuman profil Prie GS berikut ini.

Budayawan kelahiran Kendal, Jawa Tengah tersebut dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung. Jenazah rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Bergota 2 Semarang pada siang ini.

Setelah dari rumah sakit, jenazah Prie GS akan disemayamkan di rumah duka Jalan Candi Tembaga Tengah 886, Perumahan Pasadena, Semarang dahulu.

Bagaimana sosok Prie GS semasa hidupnya? Langsung saja simak profil Prie GS yang telah berhasil dirangkum berikut ini. 

Baca Juga: Jenazah Budayawan Prie GS Dimakamkan di Bergota 2 Semarang

Latar Belakang Prie GS

Prie GS lahir di Kendal pada tanggal 3 Februari 1964. Dirinya mengawali karier menjadi seorang wartawan di Harian Umum Suara Merdeka, Semarang, Jawa Tengah. Selain itu, Prie GS juga dikenal sebagai kartunis, penyair, penulis, dan juga public speaker di berbagai seminar.

Setelah menyelesaikan pendidikan dibangku SMA, Prie GS menekuni dunia kartunis, dan sempat belajar khusus kepada kartunis kawakan dari Harian Umum Kompas, G.M. Sudarta.

Kemudian Prie GS melanjutkan pendidikan di jurusan seni musik, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Semarang. Di tempat itulah, kemampuannya semakin terasah.

Budayawan asal Semarang Pri GS atau Supriyanto GS. [Instagram/@prie.gs]
Budayawan asal Semarang Prie GS atau Supriyanto GS. [Instagram/@prie.gs]

Perjalanan Karier Prie GS

Baca Juga: Budayawan Asal Semarang Prie GS Meninggal Dunia

Saat menjadi seorang wartawan, Prie lebih banyak memegang rubrik bermuatan kesenian, dengan rutin setiap minggunya menggambar kartun di surat kabar tempatnya bekerja. Diketahui Prie juga pernah menjadi pemimpin majalah wanita Cempaka.

Walaupun sempat menjadi mahasiswa jurusan seni musik, Prie GS justru memilih menjadi seorang kartunis hingga akhir hayatnya. Bahkan Prie GS juga pernah menggelar pameran kartun di Tokyo, Jepang atas undangan The Japan Foundation. Ada banyak ilmu yang didapatkannya selama di sana, terutama saat mempunyai kesempatan berdiskusi dalam satu meja dengan para komikus dan animator tersohor di negeri itu. 

Di sisi lain, Prie juga pernah menjajal kemampuannya sebagai aktor dengan bergabung di Teater Dhome Semarang saat menggarap repertoar Umang-umang atawa Orkes Madun karya Arifin C Noer. Di Teater Aktor Studio, Prie bersama dengan Joshua Igho menjadi ilustrator musik untuk repertoar Jembatan Mberok. 

Menjalani hidup sebagai seorang wartawan, penulis kolom, dan juga kartunis membuat wawasan Prie GS semakin luas, dan ini yang membawanya terjun sebagai public speaker. Prie bahkan sering diundang sebagai pembicara, motivator, dan juga pengasuh acara-acara bertema budaya.

Kemampuannya mengolah rasa menjadi modal yang terus diminati oleh banyak lembaga untuk meminta siraman-siraman bernas darinya, seperti Markas Besar TNI Angkatan Laut Cilangkap, memberikan refleksi sosial di hadapan para jenderal, hingga perwira Angkatan Laut.

Tidak hanya itu saja, berbagai perusahaan besar juga pernah mengundangnya seperti PT Telkom, PT Coca-Cola, Indonesia Power, Bank Indonesia, PT PLN, PT Telkomsel, dan masih banyak lagi.

Karya-karya Prie GS

Banyak karya-karya yang telah diterbitkan oleh Prie GS. Mulai dari puisi, cerpen, kolom, kartun, hingga buku-buku humor.

Sejak memulai debutnya sebagai seniman, setiap pekan dirinya selalu menulis dan menggambar untuk diterbitkan di media massa. Daftar buku-bukunya antara lain:

  • Nama Tuhan di Sebuah Kuis (2003)
  • Merenung Sampai Mati (2004)
  • Mari Menjadi Kampungan (2005)
  • Hidup Bukan Hanya Urusan Perut (2007)
  • Ipung, novel motivasi Pembangkit Kepercayaan Diri (2008)
  • Catatan Harian Sang Penggoda Indonesia (2009)
  • Indonesia Jungkir Balik (2012)
  • Hidup ini Keras, Maka Gebuklah (2012)
  • Waras di Zaman Edan (2013)
  • Indonesia Tertawa, Hidup Boleh Susah, Jiwa Tetap Bahagia (2014)
  • Mendadak Haji (2016)

Sementara itu, di ranah hiburan radio dan televisi, Prie juga masih aktif menjadi host untuk acaranya refleksi hingga akhir masa hidupnya. 

Demikian profil Prie GS, penulis kondang yang meninggal dunia hari ini Jumat, 12 Februari 2021. Selamat jalan, Prie GS.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI