Momen Imlek saat Pandemi, Pedagang Pasar Petak 9 Mengeluh Omzet Merosot

Kamis, 11 Februari 2021 | 16:30 WIB
Momen Imlek saat Pandemi, Pedagang Pasar Petak 9 Mengeluh Omzet Merosot
Dewi, pedagang baju di Pasar Petak Sembilan Glodok, Jakarta Barat. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski pandemi Covid-19 masih merebak, nuansa Imlek begitu terasa saat memasuki Pasar Petak Sembilan Glodok, Jakarta Barat. Warna merah cerah begitu mendominasi dari lampu lampion, pakaian, dan berbagai pernik-pernik Imlek yang dijajakan para pedagang.

Motor, mobil, pejalan kaki hilir mudik lewat bergantian, sehingga sesekali terjadi kemacetan kecil di kawasan ini. Tampak juga sesekali barongsai yang beratraksi, menambah kental suasana Imlek di kawasan Pecinan ini.

Meski terlihat ramai dan sesak, namun dibanding tahun-tahun sebelumnya situasi di kawasan ini tergolong sepi pengunjung. Seperti yang diungkapkan salah satu pedagang pernak-pernak Imlek, Yanti.

“Ini termasuk sepi, padahal Imlek tinggal satu hari lagi” kata Yanti saat ditemui Suara.com, Kamis (11/2/2021).

Baca Juga: Gisella Anastasia Tak Rayakan Imlek, Cuma Wajahnya yang Oriental

Perempuan yang berusia 40 menuturkan, biasanya Pasar Petak Sembilan akan ramai sesak dua minggu menjelang Imlek. Namun, pandemi Covid-19 dan pembatasan wilayah yang diterapkan pemerintah membuat jumlah pengunjung berkurang.

Suasana Pasar Petak Sembilan Glodok, Jakbar. (Suara.com/Yaumal)
Suasana Pasar Petak Sembilan Glodok, Jakbar. (Suara.com/Yaumal)

Hal ini pun diamini Yanti, mempengaruhi pendapatannya pada momen Imlek tahun ini. Biasanya dupa, lilin, lampion, dan angpau akan ludes terjual

“Tahun sebelumnya sehari bisa mencapai 20 juta, kalau sekarang lima juta juga sudah bersyukur,” ujar Yanti.

Keluhan yang sama juga disampaikan Dewi, pedagang baju Cheongsam (Baju Imlek). Perempuan berusia 35 ini mengakui pendapatan yang berkurang. Baju Cheongsam dan baju sio kerbau yang dijajakannya sepi peminat.

“Lebih enak tahun lalu, biasa saya mampu mendapat tujuh sampai delapan juta sehari. Sekarang, empat sampai lima juta” ujarnya.

Baca Juga: Jelang Libur Panjang Imlek, Dinkes Bantul Beri Pesan Ini ke Masyarakat

Selain pernak-pernik dan baju yang mengalami penurunan pembeli. Kue Keranjang yang menjadi panganan wajib saat Imlek juga turut terdampak.

Yanti pedagang pernak pernik Imlek di Pasar Petak Sembilan Glodok, Jakarta Barat. (Suara.com/Yaumal)
Yanti pedagang pernak pernik Imlek di Pasar Petak Sembilan Glodok, Jakarta Barat. (Suara.com/Yaumal)

Alim pedagang panganan ini mengakui, omset penjualannya sangat turun drastis sampai 50 persen. Meski pria berusia 54 tahun ini enggan menyebut nominal pendapatannya pada momen Imlek tahun lalu.

“Sangat turun sekali, 50 persen ada penurunan omset saya,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI