Suara.com - Aktivis hak-hak wanita Arab Saudi Loujain al-Hathloul dibebaskan setelah mendekam dalam tahanan selama lebih dari 1.000 hari.
Menyadur Sky News, Kamis (11/2/2021) kabar tersebut disampaikan oleh Lina, adik Loujain melalui postingan di media sosial Twitter.
Dalam postingannya, Lina membagikan gambar tangkapan layar dari Loujian yang tersenyum berbicara kepadanya melalui panggilan video
"Loujain ada di rumah, tapi dia tidak bebas. Pertarungan belum berakhir. Saya tidak sepenuhnya senang tanpa pembebasan semua tahanan politik." jelasnya.
Alia, saudi lain Loujain juga ikut menuliskan: "Ini adalah hari terbaik dalam hidupku. Loujain ada di rumah orang tua kami."
Ada kecaman global yang meluas atas penangkapan al-Hathloul pada tahun 2018 ketika dia ditahan bersama dengan aktivis hak asasi manusia terkemuka lainnya.
Pakar hak asasi manusia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut tuduhan yang dilontarkan terhadapnya "palsu", sementara Human Rights Watch menyebut hukumannya sebagai "parodi keadilan".
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Amnesty International mengungkapkan rasa lega atas pembebasannya.
Namun AI juga mengklaim bahwa Loujain telah "dihukum secara balas dendam karena dengan berani membela hak-hak perempuan di Arab Saudi, dan karena menggunakan haknya atas kebebasan berekspresi".
Baca Juga: TKI Gantung Diri di Arab Saudi, Ngeluh Gaji dan HP Disita Majikan
Desember lalu, Pengadilan Kriminal khusus Arab Saudi menghukum aktivis berusia 31 tahun itu enam tahun penjara di bawah undang-undang anti-terorisme. Namun pengadilan menangguhkan hukuman dua tahun dan 10 bulan yang membuatnya segera menghirup udara segar.