Parah! Uang Pinjaman Covid-19 Dipakai untuk Beli Lamborghini

Kamis, 11 Februari 2021 | 15:35 WIB
Parah! Uang Pinjaman Covid-19 Dipakai untuk Beli Lamborghini
Ilustrasi replika Lamborghini Huracan. (Instagram/@lamborghini)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pengusaha asal Florida disidang atas tuduhan penipuan bank karena menggunakan uang pinjaman covid-19 untuk berfoya-foya, termasuk membeli 1 unit Lamborghini Huracan seharga Rp 4,4 miliar.

Menyadur WSVN, Kamis (11/2/2021), pria bernama David Hines ini mengakui semua perbuatannya dan menjelaskan, ke mana saja uang pinjaman itu mengalir.

Selain beli Lamborghini, pinjaman pemerintah yang seharusnya dipakai untuk membayar gaji karyawan itu digunakan untuk menginap di hotel mewah.

David Hines menggosok dahinya karena malu dalam persidangan yang dilakukan melalui konferensi video karena pembatasan pandemi covid-19. Vonis hakim akan dijatuhkan pada bulan April.

Baca Juga: Lamborghini Nekat Terabas Jalur Berbatu di Gunungkidul, Warganet: Ngiluuu

Sebagai bagian dari pembelaan, Hines mengaku menerima USD 3,9 juta (Rp 54 miliar) dari pemerintah federal dengan menggunakan berbagai nama perusahaan yang dia kelola.

Ilustrasi uang (unsplash.com)
Ilustrasi uang pinjaman. (unsplash.com)

Jika sesuai dengan pernyataannya, uang itu seharusnya dipakai untuk membayar gaji karyawan yang terkena dampak pandemi.

Namun alih-alih memberi gaji, Hines justru bersenang-senang dengan uang tersebut, diantaranya membeli mobil sport, bayar tagihan di toko perhiasan dan tinggal di hotel mewah di Miami Beach.

Selama pandemi, pemerintah AS mengeluarkan program perlindungan gaji bagi bisnis-bisnis kecil yang terengah-engah membayar gaji karyawan.

Mereka akan diberi pinjaman dana agar bisnisnya bisa berjalan dan karyawan yang terdampak pandemi tetap memiliki pemasukan stabil.

Baca Juga: Situasi Pandemi COVID-19, Penjualan Lamborghini Turun 9 Persen Saja!

Program perlindungan gaji adalah bagian dari bagian dari Coronavirus Aid, Relief and Economic Security Act, yang menjadi undang-undang federal pada Maret.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI