Dituduh Provokatif soal Kematian Maaher, Novel KPK Disuruh Baca Ayat Ini

Kamis, 11 Februari 2021 | 12:08 WIB
Dituduh Provokatif soal Kematian Maaher, Novel KPK Disuruh Baca Ayat Ini
Cuitan Novel Baswedan (Kolase foto/Twitter/@nazaqistsha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyidik senior KPK Novel Baswedan terancam dipolisikan hari ini lantaran dituduh melakukan menyebarkan ujaran provokatif lewat cuitannya di Twitter. Novel pun mendapat beragam komentar dari netizen yang menanggapi soal kicauannya itu.

Hal itu bermula saat Novel menanggapi soal kematian tersangka Ustadz Maaher At-Thuwailibi atau Soni Eranata di akun Twitter pribadinya, @nazaqistsha pada Selasa (9/1/2021) lalu. 

Dalam cuitan itu, Novel mempertanyakan alasan penahanan terhadap Maaher meski sedang mengalami sakit di dalam Rutan Bareskrim Polri. 

"Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Orang sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jgn keterlaluanlah.. Apalagi dgn Ustadz. Ini bukan sepele lho.." kicau Novel.

Sejumlah warganet pun membalas soal cuitan Novel yang menyoal meninggalnya Maaher di dalam penjara. Banyak netizen yang menganggap Novel justru memperkeruh karena tulisannya itu dianggap memprovokasi. Ada pula yang menyinggung masa lalu Novel ketika masih bertugas di Polri.

Namun ada pula publik yang menanggapi cuitan Novel dengan positif. 

Hingga berita ini ditulis, cuitan Novel yang menanggapi soal kematian Maaher mendapat 3.763 retweet, 489 Tweet kutipan, dan 12,6 ribu suka. Berikut beberapa akun yang membalas cuitan dari Novel.

"Pagi pagi bukan menebar kebaikan malah menebar PROVOKASI.. Baca Al Hujurat Ayat 12.." cuit @HendrawanSTB.

"Provokasi di pagi hari. Bagaimana kasus sarang walet yg dicuri? Bukannya tersangka didor dan kemudian mati? Ada juga yg dilindas motor pdhl belum terbukti? Klo mau ngomong, mbok yo instropeksi," kicau @narkosun.

Baca Juga: Pelapor Hoaks Novel Baswedan Bertambah, Kali Ini Dipolisikan Politisi PDIP

"Seburuk-buruknya orang kalau kita memperlakukan sama dengan perlakuan dia ke kita lalu apa bedanya?" tulis @Amiruhu8.

REKOMENDASI

TERKINI