Produk Susu Disebut Gunakan Font Tanpa Izin, Pemilik Beberkan Kronologi

Kamis, 11 Februari 2021 | 09:13 WIB
Produk Susu Disebut Gunakan Font Tanpa Izin, Pemilik Beberkan Kronologi
Ilustrasi susu segar. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pencipta font mengaku hasil karyanya dipakai tanpa izin oleh sebuah brend susu terkenal. Ia lantas menceritakan secara detail kronologi font ciptaannya tersebut bisa digunakan tanpa sepengetahuannya.

Lewat sebuah utas yang diunggah di akun Twitter @arwanOD, Minggu (7/2/2021), kreator font tersebut mengaku kaget saat tahu kejadian tersebut. Ia pertama kali sadar bahwa font ciptaannya dipakai oleh sebuah perusahaan saat sedang berbelanja di supermarket dan melihat produk susu tersebut.

"Sedang berdarah-darah memperjuangkan hak atas penggunaan font-ku di kemasan ini. Doakan lur," ujar pria tersebut.

"Biar pada gak penasaran, saya ceritakan sekelumit kronologinya. Hari itu, 23 Sept 2019, saya belanja ke sebuah supermarket. Tak sengaja mata melihat ke sebuah rak minuman. Dalam sekejap mengenalinya karena saya tak pernah lupa karakteristik font yang pernah saya bikin," lanjutnya.

Baca Juga: Ini yang Membuat Produk Susu Selandia Baru Punya Kualitas Terbaik di Dunia

Cuitan pencipta font yang digunakan oleh produk susu (Twitter)
Cuitan pencipta font yang digunakan oleh produk susu (Twitter)

Ia mengaku membuat font itu pada tahun 2016 dan diberi nama 'Om Telolet Om Font' sesuai dengan apa yang sedang heboh saat itu. Pria tersebut juga menceritakan bahwa font tersebut berstatus free for personal.

"Font ini saya rilis pertama kali pada akhir 2016. Nama font sama dengan sesuatu yang lagi viral saat ini. Tempat distribusi resmi selain di web juga di behance dan dafont," tulisnya lagi.

"Pertama kali, font ini memang dirilis dengan lisensi free personal dan komersial based on Locomotype standard desktop. https://locomotype.com/license-faq/ Beberapa bulan kemudian karena suatu alasan, lisensi saya ganti menjadi free for personal," lanjutnya. 

Pencipta font tersebut mengaku tak pernah menjual font di manapun sehingga bagi perusahaan yang akan memakainya wajib menghubungi pencipta terlebih dahulu. Sayangnya ia tak pernah menerima permohonan izin penggunaan font tersebut.

"Karena font ini tidak dijual di marketplace manapun maka tentu saja muara pertanyaan soal ijin dan lisensi penggunaan akan langsung ke saya. Dan saya belum pernah menerima email mengenai penggunaan font untuk kemasan produk tersebut," tulis akun @arwanOD.

Baca Juga: Beli Satu Porsi Sei Ayam, Perempuan Ini Melongo Lihat Wujudnya

Pencipta font itu akhirnya bisa menghubungi perusahaan yang memasarkan produk susu tersebut. Dari sana diketahui bahwa pengerjaan desain kemasan yang memuat font tersebut dilakukan oleh sebuah agensi yang berada di Singapura. Pihak agensi tersebut bersikeras bahwa mereka bisa menggunakan font tersebut dengan bebas sesuai dengan penjelasan yang tertera di web tempat mereka mengunduh. 

"Tak berapa lama saya menemukan kontak perush X yang bertanggungjawab mengenai pemasaran produk tersebut. Skip skip akhirnya saya bisa berkomunikasi dengan tim legalnya. Komunikasi sangat baik bahkan sempat call conference dengan beberapa petingginya," lanjutnya.

"Saya mendapat info bahwa desain kemasan dikrjakan oleh agensi X yang berlokasi di singgepur (yg cabangnya diberbagai negara) dan produk dengan kemasan ini sudah beredar 2 tahun yang lalu. Jadi sekitar tahun 2018. Cukup lama dan saya baru menemukan tak sengaja di akhir 2020," tulisnya.

"Saya tetap melakukan kontak dengan tim legal perush X. Saya meminta mereka sebagai jembatan komunikasi. Ya saya tidak meminta tanggungjawab langsung ke mereka karena mereka tentu sudah bayar mahal ke agensi dan taunya beres," lanjutnya lagi.

Dalam cuitan selanjutnya, pihak pemegang hak cipta font tersebut mengaku masih terus melakukan usaha untuk bisa menuntut apa yang seharusnya menjadi haknya. Dibantu dengan perantaraan dari perusahaan yang memasarkan produk tersebut, pihak pencipta font masih menunggu balasan dari agensi yang membuat desain produk susu dengan font 'Om Telolet Om' tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI