Investigasi Sriwijaya Air SJ182 Jatuh: Autopilot dan Autothrottle Tak Aktif

Rabu, 10 Februari 2021 | 16:12 WIB
Investigasi Sriwijaya Air SJ182 Jatuh: Autopilot dan Autothrottle Tak Aktif
Kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diperlihatkan di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan awal kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada 9 Januari 2021.

Setelah Flight Data Recorded (FDR) diteliti, hasilnya KNKT menemukan terdapat masalah pada tuas pengatur tenaga mesin atau biasa disebut autothrottle.

Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menerangkan, masalah pada autothrottle terjadi setelah pesawat berusaha naik keketingian 13.000.

"FDR merekam ketinggian tertinggi SJY182 yaitu 10.900 kaki. Kemudian pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif (disengage) ketika arah pesawat di 016*," kata Nurcahyo saat melaporkan hasil investigasi secara daring, Rabu (19/2/2021).

Baca Juga: Akhirnya KNKT Ungkap Penyebab Tenggelamnya Kapal MV Nur Allya

Dia melanjutkan, "Sikap pesawat posisi naik (pitch up), dan pesawat miring ke kiri (roll). Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali berkurang sedangkan yang kanan tetap."

"FDR mencatat autothrottle tidak aktif (disengage) dan sikap pesawat menunduk (pitch down). Sekitar 20 detik kemudian, FDR berhenti merekam data," tambah dia.

Namun demikian, Nurcahyo belum memastikan, permasalahan yang pada autothrottle disebabkan kerusakan pada komponen tersebut atau bukan. 

Ia menyebut, kondisi autothrottle saat itu sangat berlainan. Karena, autothrottle sebelah kiri terus mundur jauh, sedangkan sebelah kanan tak bergerak alias macet.

"Ini yang kita belum tahu apakah ada kerusakan di autothrottle. Autothrottle mendapatkan masukan dari 13 komponen lain terkait. Jadi yang muncul terlihat penyebabnya komponen yang mana kami belum bisa menentukan. Yang kami lihat autothrottle-nya bergerak masalahnya di mana belum bisa ditentukan. Jadi apa yang terjadi kami belum tahu malasahnya apa," jelas dia. 

Baca Juga: AirNav Ungkap Percakapan Terakhir Pilot sebelum Sriwijaya SJ182 Jatuh

Dalam hal ini, Nurcahyo juga masih menunggu CVR ditemukan. Dengan begitu, ia bisa tahu apa pembicaraan dan tindakan pilot saat autothrottle bermasalah.

"Kenapa pilot enggak bisa recover, ini juga pertanyaannya. Kalau CVR sudah ketemu ini bisa diketahui. Ada masalah apa ini juga pertanyaan kami juga," kata dia memungkasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI