Suara.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan awal investigasi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu. Dalam laporan awal investigasinya, KNKT menemukan adanya dua kerusakan pesawat yang ditunda perbaikannya (Deferred Maintenance Item) sejak 25 Desember 2020.
"Investigasi menemukan ada 2 kerusakan yang ditunda perbaikannya (Deferred Maintenance Item - DMI) sejak 25 Desember 2020," kata Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo dalam jumpa persnya, Rabu (10/2/2021).
Nurcahyo menjelaskan, pertama pada 25 Desember 2020 ditemukan penunjuk kecepatan atau March/Speed Indicator pada bagian sisi sebelah kanannya mengalami kerusakan. Kemudian perbaikan tersebut belum berhasil dilakukan.
"Akhirnya itu dimasukan ke dalam penundaan perbaikan," ungkapnya.
Baca Juga: Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Menggugat Perusahaan Boeing
Ia mengatakan, meski ada penundaan perbaikan pesawat tetap bisa terbang kala itu, pasalnya penundaan tersebut masuk ke dalam kategori C yang artinya boleh sampai batas waktu 10 hari.
"Tanggal 4 Januari 2021 indicator akhirnya diganti dan hasilnya bagus sehingga DMI ditutup," tuturnya.
Kemudian masalah pada pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan kembali yakni adanya laporan dari pilot bahwa Autothrottle tidak berfungsi. Itu terjadi pada 3 Januari. Namun hal itu sudah diperbaiki dan hasilnya bagus.
Masalah kembali terjadi dimana Autothrottle ternyata kembali tidak berfungsi pada 4 Januari. Tapi perbaikan belum berhasil dilakukan akhirnya alami penundaan dimasukan ke catatan DMI.
"Tanggal 5 Januari 2021, dilakukan pada masalah yang ada di DMI. Hasilnya baik, DMI pun ditutup," ujarnya.
Baca Juga: Tepok Jidad! DPR Minta Basarnas Cari Korban Sriwijaya Air Pakai Dukun
Lebih lanjut, Nurcahyo mengatakan, hingga tanggal 9 Januari 2021 tidak ditemukan lagi adanya DMI atau catatan penundaan perbaikan pesawat Sriwijaya SJ 182.
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.
SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.