Kritik Pemerintah Diserang Buzzer, DPR: Masyarakat Kritik Lewat Buzzer Lagi

Rabu, 10 Februari 2021 | 12:55 WIB
Kritik Pemerintah Diserang Buzzer, DPR: Masyarakat Kritik Lewat Buzzer Lagi
Jokowi memberikan sambutan di Laporan Tahunan Ombudsman secara virtual (8/2/2021). (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kwik Kian Gie, Susi Pudjiastuti, melampaui presiden. Silakan kritik artinya boleh ngomong tapi dijamin kebebasan, tapi kami tidak jamin kebebasan," sambungnya,

Hersubeno Arief menimpali dengan bertanya apakah kebebasan berbicara hanya ada pada saat mengucapkan pernyataan saja. Selebihnya belum tahu akan bagaimana.

"Jadi bebasnya pada waktu ngomong?" tanya Hersubeno Arief.

"Setelah ngomong, kebebasannya diambil. Ditunggu UU ITE, Bareskrim, ditunggu oleh putusan pengadilan. Itu paradoks, memberi sinyal bahwa kami tidak antikritik, pada waktu yang sama suruh perkarakan. Jadi itu pikiran yang kata orang muke gile lu," timpal Rocky Gerung.

Rocky Gerung kemudian menambahkan, sebenarnya Presiden Jokowi seolah memberi sinyal bahwa dia ingin mendapatkan kritik kecuali dari kalangan radikal.

Kata dia, telinga Jokowi hanya ingin memperoleh kritik yang ujungnya berakhir dengan pujian.

"Kalau konsisten (minta warga aktif kritik), dia (Presiden Jokowi) harus bicara depan publik, di belakangnya ada pimpinan negara dan mengumumkan tahanan politik tidak boleh diadili, harus segera dibebaskan," tegas Rocky Gerung.

"Buzzer masih melakukan pembullyan," sambungnya.

Rocky Gerung lantas menyinggung Presiden Jokowi yang di mata dia mampu menyembunyikan dendam dengan baik melalui kata-kata "kritik kami".

Baca Juga: Surat Pembaca: Ibu Disidang Usai Protes Pelayanan Publik, Masih Mau Kritik?

"Padahal dendamnya itu dia delegasikan pada buzzer dan tokoh-tokoh yang membenci oposisi. Ini permainan dua muka yang berbahaya, sinyalnya bisa palsu. Ngapain presiden bersembunyi di balik kebohongan komunikasi publik," terang Rocky Gerung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI