Penyebab Kematian Maaher, Polisi: Jangan Sebarkan Hoaks karena Pidana

Siswanto Suara.Com
Rabu, 10 Februari 2021 | 11:37 WIB
Penyebab Kematian Maaher, Polisi: Jangan Sebarkan Hoaks karena Pidana
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono.(Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Jangan menyebarkan berita bohong karena merupakan tindak pidana."

Peringatan tersebut disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono untuk merespons informasi simpang siur yang berkembang di masyarakat mengenai penyebab kematian Ustadz Maaher At-Thuwailibi atau Soni Eranata di dalam rumah tahanan Mabes Polri.

"Jika ada keraguan agar bertanya kepada pihak yang berkompeten," katanya dalam laporan Muhammad Yasir, jurnalis Suara.com, Rabu (10/2/2021).

Menjawab polemik penyebab kematian Ustadz Maaher, kemarin, polisi menegaskan yang bersangkutan meninggal dunia karena sakit dan selama menjalani penahanan tidak mengalami siksaan atau pun kekerasan.

"Tidak benar ada penyiksaan, almarhum meninggal dunia karena sakit," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Raden Prabowo Argo Yuwono kepada jurnalis Antara, Selasa (9/2/2021).

Ustadz Maaher ditahan di rumah tahanan Bareskrim Polri sejak 4 Desember 2020 setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus unggahan penghinaan terhadap Habib Luthfi melalui akun media sosial Twitter @ustadzmaaher_

Di tahanan, Ustadz Maaher pernah mengeluh sakit, kemudian petugas rutan termasuk tim dokter membawanya ke RS Polri Said Soekanto Jakarta Timur untuk mendapatkan perawatan medis.

"Setelah diobati dan dinyatakan sembuh, yang bersangkutan dibawa lagi ke rutan Bareskrim," kata Argo.

Dalam laporan Suara.com kemarin disebutkan, Argo tidak menjelaskan penyakit Ustadz Maaher dengan alasan etis.

Baca Juga: Berikan Uang ke Pengamen, Ustadz Maaher: Mati Husnul Khotimah, Doain Ya!

"Saya tidak bisa menyampaikan sakitnya apa karena ini adalah sakit yang sensitif ya. Ini bisa berkaitan dengan nama baik keluarga almarhum. Jadi kita tidak bisa menyampaikan secara jelas dan gamblang sakitnya apa. Karena penyakitnya sensitif," kata Argo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI