Suara.com - Beredar foto diduga oknum petugas Dinas Sosial (Dinsos) asyik berkaraoke di dalam ruangan kantor. Padahal di luar ada warga yang ingin meminta bantuan.
Foto viral diduga oknum petugas Dinsos karaoke tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook Rifqi Firmansyah di grup Motuba pada Selasa (9/2/2021).
Pada unggahannya di grup Facebook tersebut, Rifqi curhat tentang pelayanan di Dinsos. Dalam keterangannya, ia mengatakan lokasi kejadian ada di Dinsos Pekalongan.
Dikutip dari BeritaHits.id, Rifqi mengaku kecewa dengan pelayanan di Dinsos Pekalongan, karena ketika ada warga yang sedang darurat membutuhkan bantuan petugas dirasa kurang sigap. Bahkan ada oknum diduga petugas yang malah asyik karaokean di dalam ruangan kantor.
Baca Juga: Bikin Mewek! Bocah Kumandangan Azan untuk Jenazah Sang Ayah, Videonya Viral
Untuk lebih jelasnya, berikut isi kritik ke pelayanan publik Dinsos Pekalongan yang dibagikan ke Grup Facebook Motuba.
Copas mbah OOT
Kapok ke Dinsos Pekalongan.
Hari Minggu malam kami datang ke dinsos dengan pak RT dan pak RW menerjang banjir menggunakan tossa untuk meminta bantuan bagi warga di 4 RT di Krapyak.
Sampai di sana dibilangin bahwa stok habis, trs kami bilang bahwa sepertinya di dalam masih ada sisa 5 karung beras (padahal kita menduga saja)
Baca Juga: Tega! Ditinggal Cowok Pas Bensin Habis, Cewek Ini Hujan-hujan Dorong Motor
Tiba-tiba oknum petugas gelagapan dan akhirnya menemui rekannya, lalu rekannya datang dengan alasan yang beda.
Dia minta surat-surat yang sudah kami bawa dan lalu kasih alasan bahwa surat-surat tersebut tidak lengkap karena tidak ada cap dari kelurahan.
Kami nego, gimana kalau misal hari ini juga kami minta cap kelurahan apakah bantuan bisa cair, kurang lebih dia memastikan bisa.
Kemudian kami nego gimana kalau berasnya kami bawa sekalian sama petugas untuk mengambil bersama-sama surat yang dicap kelurahan, beliau bilang tidak bisa, padahal untuk sampai dinsos kami menerjang banjir yang cukup dalam.
Yang lebih bikin kami emosi, yang di dalam banyak oknum yang santai-santai sambil karaoke.
Setelah debat cukup keras akhirnya kami dikasih 25 kilogram untuk 4 RT.
Paginya kami diminta datang dan membawa surat-surat dari kelurahan, harapannya 3 RT yang belum kebagian bisa dapat dan hanya dapat 25 kilogram.
Yowes lah...
Isin jane (malu sebenarnya--Red) ..tapi apakah kudu seperti ini..mohon infonya ya lur..
Komentar pengguna Facebook yang lain
"Nanti disidak dadakan sama pak Ganjar berderai air mata," tulis seorang warganet.
"VIRALin aja....biar ndang dipecat....DINSOS MENSOS isinya sarang PENYAMUN doang," tulis warganet dengan akun Anto J**.
"Woohh malah karaoke, kebangetan," tulis warganet dengan akun Fajar Gu****.
Jokowi Minta Warga Kritik Pemerintah
Presiden Joko Widodo meminta masyarakat lebih aktif memberi kritik kepada Pemerintah guna meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Dalam kesempatan yang sama, mantan Wali Kota Solo itu juga menilai, pelayanan publik di Indonesia menunjukkan banyak perbaikan. Namun, ia ingin perbaikan kian dilakukan secara masif.
Jokowi Mau Rakyat Aktif Kritik, Iwan Sumule: Nanti Dipenjarain, Maunya Apa?
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), Iwan Sumule angkat bicara mengenai permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar rakyat bisa aktif menyampaikan kritik.
Melalui akun Twitter miliknya @ketumprodem, Iwan mempertanyakan sikap Jokowi tersebut.
Iwan mengutip pemberitaan salah satu media online yang mewartakan Jokowi meminta rakyat aktif menyampaikan kritik dan masukan.
Menurut Iwan, ketika rakyat sudah mulai aktif menyampaikan kritik justru akan dipenjarakan.
Ia juga sempat mengungkit mengenai Jokowi yang rindu didemo. Namun, ketika sudah didemo warga justru pendemo dipukuli oleh aparat.
"Kemarin bilang kangen didemo. Ketika ada yang demo digebukin. Sekarang bilang rakyat harus aktif sampaikan kritik. Tapi, ketika lakukan kritik, dipenjarain," kata Iwan seperti dikutip Suara.com, Senin (8/2/2021).
Iwan memberikan contoh beberapa aktivis ProDEM yang aktif menyuarakan pendapat namun berujung dipenjara.
Mereka adalah Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan yang hingga kini harus meringkuk di balik jeruji sel usai mengkritik pemerintah.
"Aktivis ProDEM, Jumhur Hidayat dan Syahganda dipencra karena lakukan kritik," ungkap Iwan.
Iwan mempertanyakan sikap Jokowi tersebut yang dinilainya tidak konsisten dengan realita yang ada.
"Pak @jokowi maunya apa?" tanya Iwan.