Ganjar Disebut Tak Salat, Ketum Seknas Jokowi Minta Penerbit Tanggung Jawab

Selasa, 09 Februari 2021 | 17:22 WIB
Ganjar Disebut Tak Salat, Ketum Seknas Jokowi Minta Penerbit Tanggung Jawab
Ketum Seknas Jokowi Jawa Tengah, Bambang Mugiarto. (Dok : Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum (Ketum) Seknas Jokowi Jawa Tengah, Bambang Mugiarto minta Penerbit Tiga Serangkai bertanggung jawab atas beredarnya soal di buku pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan PT Tiga Serangkai 2020, yang menyebut Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo tidak pernah bersyukur, setiap Idul Adha, tidak pernah berkorban dan tidak pernah salat.

Menurut Bambang, ada potensi keresahan di dalam masyarakat akibat beredarnya konten tersebut.

“Ini berbahaya. Saya mencium ada nuansa politik praktis dalam materi buku. Mengarah pada doktrin politik kepada peserta didik. Meskipun tidak secara ekspilisit menyebut nama Ganjar Pranowo, tetapi soal seperti ini berpotensi menggiring tafsir kepada siswa bahwa nama Ganjar identik dengan Gubernur Jawa Tengah," ujarnya.

"Saya kira, ada potensi keresahan di masyarakat akibat beredarnya konten soal tersebut. Oleh sebab itu, untuk mencegahnya, pihak kepolisian juga diharapkan peran aktifnya dengan memanggil pihak tiga serangkai, agar ada klarifikasi. Supaya jelas dan diketahui, apa maksud dari konten soal yang menyebut nama 'Ganjar' itu," tambahnya.

Baca Juga: Viral! Muncul Buku Pelajaran SD Bersisi Ganjar Tak Pernah Sholat

Bambang mengatakan lagi, “Seharusnya Penerbit Tiga Serangkai belajar dari kasus sebelumnya. Jika terus melakukan kesalahan, jangan salahkan jika masyarakat bertindak."

Bambang juga meminta Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) untuk segera merespons kasus ini. Menurut dia, penerbit sebagai anggota, terikat untuk menangani keluhan dari konsumen baik secara tertulis maupun lisan.

“Setahu saya ada kode etik yang mengikat penerbit. Sebagai anggota Ikapi, penerbit harus menghargai dan peduli terhadap kepentingan lingkungan dan sosial di masyarakat," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI