Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Baswedan menargetkan genangan air di sejumlah wilayah di Jakarta bisa surut dalam waktu enam jam jika curah hujan berada di atas 100 milimeter.
"Bila curah hujan di bawah 100 milimeter seharusnya bisa terkelola dengan baik. Bila di atas 100 milimeter, kita targetkan dalam waktu enam jam harus bisa menanggulangi genangan hingga surut," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Selasa (9/2/2021).
Dia menjelaskan genangan air yang muncul di sebagian besar wilayah, seperti Bidara Cina, setelah hujan deras sejak hari Minggu (7/2/2021) dapat surut dalam waktu enam jam.
"Hampir semuanya dalam waktu kurang dari enam jam terkondisikan dengan baik," kata dia.
Baca Juga: Beri Usulan, DPRD DKI ke Anies: Anggaran Besar Tak Cukup Hadapi Banjir
Banjir yang terjadi di Jakarta bukan hanya karena curah hujan, melainkan juga karena air kiriman dari daerah hulu di Bogor, kata Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria.
"Jadi harus dibedakan banjir yang disebabkan karena genangan yang hanya sebagai genangan atau banjir yang disebabkan karena datang dari banjir bandang," kata dia.
Pejaten Timur, Jakarta Selatan, menjadi salah satu contoh. Banjir di kawasan ini diperparah karena adanya luapan air dari Sungai Ciliwung yang berhulu di Bogor.
"Di Pejaten Timur itu kan adanya banjir disebabkan karena aliran air yang datang dari Katulampa, yang dari daerah lain, daerah tetangga yang masuk ke Jakarta ada peningkatan curah hujan disana masuk Jakarta," kata dia.
Baca Juga: Minta Hotel jadi Tempat Tidur Korban Banjir, DPRD DKI Tagih Janji Anies