Novel Sebut Maaher Derita Penyakit Kulit karena Penanganan Medis Buruk

Selasa, 09 Februari 2021 | 13:42 WIB
Novel Sebut Maaher Derita Penyakit Kulit karena Penanganan Medis Buruk
Potret foto kolase Ustadz Maaher semasa hidup. (Ist & Instagram @ustadzmaherr_real)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ustaz Maaher At-Thuwailibi atau Soni meninggal dunia di Rutan Salemba cabang Bareskrim Polri, pada Senin (8/2) malam. Selain meninggal dunia diduga akibat sakit radang usus akut, Maaher juga ternyata menderita penyakit kulit.

Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum Maaher, Novel Bamukmin saat dikonfirmasi wartawan Selasa (9/2/2021). Novel menyebut penyakit kulit itu diderita almarhum lantaran alergi cuaca dan penganan medis yang buruk.

"Sakit radang usus akut dan penyakit kulit karena alergi cuaca dan penanganan medis yang buruk. Bahkan ketika kami ajukan penangguhan ditolak terus dengan begitu saya selaku kuasa hukum menyesalkan kejadian itu," kata Novel.

Polri sebelumnya merahasiakan penyakit Maaher. Sebab penyakit tersebut dinilai sensitif dan bisa mencoreng nama baik keluarga Maaher bila diungkapkan ke publik.

Baca Juga: Penyebab Tewas Disoal Novel KPK, Polri: Maaher saat Ditahan Tidak Sakit

Sakit Sensitif

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan bahwa pihaknya hanya bisa memastikan bahwa Maaher meninggal dunia akibat sakit.

"Saya tidak bisa menyampaikan sakitnya apa karena ini adalah sakit yang sensitif ya. Ini bisa berkaitan dengan nama baik keluarga almarhum. Jadi kita tidak bisa menyampaikan secara jelas dan gamblang sakitnya apa. Karena penyakitnya sensitif," kata Argo saat jumpa pers di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/2/2021).

Dalam kesempatan itu, Argo pun menunjukkan bukti surat berisi rekam medis Maaher saat menjalani perawatan. Namun, lagi-lagi dia menyatakan tak bisa menyebutkan nama penyakit yang diderita ustadz yang aktif di media sosial tersebut.

Keluarga Ustadz Maaher At-Thuwailibi memanjatkan doa di samping pusara usai proses pemakaman di Kompleks Pemakaman Pondok Pesantren Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Keluarga Ustadz Maaher At-Thuwailibi memanjatkan doa di samping pusara usai proses pemakaman di Kompleks Pemakaman Pondok Pesantren Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Yang terpenting bahwa dari keterangan dokter dan dari perawatan-perawatan yang ada bahwa saudara Soni Eranata ini sakit. Sakitnya sensitif yang bisa membuat nama baik keluarga juga bisa tercoreng kalau kami sebutkan di sini," katanya.

Baca Juga: Haru, 2 Balita Putra Ustadz Maaher Ikut Tabur Bunga Dimakam Ayahnya

Sakit Keras

Sebelum meninggal dunia, Maaher sempat dikabarkan sakit keras. Kabar itu diungkapkan oleh pegiat media sosial Denny Siregar.

Lewat akun Twitter @Dennysiregar7 tampak mengunggah foto Maaher yang sedang menangis. Dia mengaku terenyuh saat mengetahui kabar Maaher sedang sakit keras. 

"Dengar-dengar Maaher lagi sakit keras. Entah kenapa sesudah nonton video dia nangis, gua terenyuh juga. Ternyata hatinya Rinto." kicau Denny seperti dikutip Suara.com, Jumat (22/1).

Saat kabar itu mencuat, kuasa hukum Maaher, Djudju Purwantoro pun membeberkan. Dia bahkan sempat berencana mengajukan permohonan kepada penyidik Dit Tipidsiber Bareskrim Polri untuk bisa merujuk kliennya ke RS Ummi Bogor, Jawa Barat. 

Alasannya, lantaran RS Ummi Bogor memiliki rekam medis Maaher. Sebab, sebelum ditahan Maaher kerap berobat di sana terkait penyakit lambung yang dideritanya.

"Karena ada rekam medis, sejak awal sakitnya sebelum (Maaher) ditahan," beber Djudju.

REKOMENDASI

TERKINI