Berseteru, Natalius Pigai dan Abu Janda Akhirnya Bertemu

Senin, 08 Februari 2021 | 20:24 WIB
Berseteru, Natalius Pigai dan Abu Janda Akhirnya Bertemu
Eks komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dan pegiat media sosial Abu Janda akhirnya bertemu dan duduk bersama, setelah sebelumnya sempat bersitegang, Senin (8/2/2021). [Instagram/Dasco]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dan pegiat media sosial Abu Janda akhirnya bertemu dan duduk bersama, setelah sebelumnya sempat bersitegang, Senin (8/2/2021).

Di antara keduanya bahkan terlihat Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Adapun foto ketiganya duduk bersama diketahui lewat unggaham Dasco di akun Instagram miliknya @sufmi_dasco.

Dasco tidak menjelaskan secara detail mengapa ia bisa sampai mempertemukan Pigai dengan Abu Janda.

Baca Juga: Berakhir Salaman, Begini Momen Abu Janda Senyum Bareng Natalius Pigai

"PERKUAT DIRI MEMBANGUN NEGERI, Bersama Natalius Pigai & Abu janda ,Fairmont.8-2-2021," tulis Dasco sebagai keterangan foto yang dikutip Suara.com, Senin (8/2/2021).

Suara.com sudah mencoba mengonfirmasi perihal foto tersebut kepada Dasco. Apakah Dasco menginisiasi pertemuan keduanya untuk melalukan mediasi atas dugaan kasus ucapan rasisme Abu Janda terhadap Pigai.

Namun hingga artikel ini diunggah, Dasco hanya membaca dan belum menjawab pesan WhatsApp yang dikirim.

Terpisah, foto antara Pigai dan Abu Janda yang duduk bersama juga diunggah pegiat media sosial, Denny Siregar.

"Udah pada salaman @permadiaktivis1 dan @NataliusPigai2. Berantem pemikiran boleh, jangan berantem fisik. Selesaikan semua masalah dengan ngopi..." tulis Denny melalui akun Twitter @DennySiregar7.

Baca Juga: Kasus Cuitan Islam Arogan Belum Ada Tersangka, Status Abu Janda Masih Saksi

Diketahui sebelumnya, mantan anggota Komnas HAM Natalius Pigai hingga kini belum melaporkan pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda atas dugaan kasus rasialisme yang diterimanya. Meskipun KNPI sudah melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib.

Natalius Pigai mengungkapkan alasan mengapa dia kukuh tak mau melaporkan Abu Janda. Menurutnya, ia kasihan dengan anak, istri, dan orang-orang di belakangnya.

Pigai memilih mengesampingkan amarahnya.

“Saya tak menganut asas pemidanaan, saya tak suka memidanakan orang. Kalau dia dipidana yang sulit bukan dia, tapi anak-istrinya, saudara-saudaranya, apalagi dia tulang punggung keluarga,” kata Pigai, Jumat (5/2/2021).

Disampaikan Pigai, ia tak pernah berpikir untuk memidanakan orang.

Pigai bahkan justru tertarik untuk mempelajari apa latar belakang Abu Janda berkata demikian padanya. Termasuk ada siapa di belakangnya.

Apakah ternyata ada bagian dari power system yang ikut bermain, walau Abu Janda tidak masuk dalam official-nya.

Namun jika tidak, Pigai hanya akan menganggap itu biasa saja, dan bagian dari konsekuensi perjuangan memimpin kaum kecil dan lemah.

Dalam pandangannya, Pigai menganggap jika kebebasan ekspresi tidak bisa dibatasi di ruang publik dengan kekuatan hukum. Maka itu, dia menegaskan tak mau memidanakan orang karena kasus demikian.

Dirinya beranggapan sebenarnya apa yang disampaikan Abu Janda adalah pertanyaan, bukan pernyataan.

Baginya, apa yang disampaikan Abu Janda bukanlah pemikirannya sendiri. Sebab pernyataan itu sebenarnya adalah pernyataan dari sebuah buku karangan Rusia soal evolusi.

Maka itu, Pigai kemudian bertanya-tanya, sebab tidak mungkin itu bisa keluar dari mulut Abu Janda yang dinilai hanya memiliki referensi terbatas. Sebab itu biasanya keluar dari orang yang punya kemampuan intelijen tinggi.

“Saya jujur ya, pernyataan itu sangat berbahaya. Tetapi saya tak pernah benci, justru dia bertanya. Kalau memang dia bertanya saya tinggal datang ke penelitian molekuler di RSCM, atau ke antropologi ragawi di UGM,” katanya.

Walau begitu, dia memahami jika substansi dari apa yang disampaikan Abu Janda ke Pigai adalah rasialisme. Tetapi yang pasti dia bersikeras tak akan melaporkannya ke penjara, walau sebenarnya dia tak suka dengan sikap Abu Janda.

“Saya mikir saja enggak (untuk memenjarakan). Saya memimpin, harga diri saya turun kalau saya melaporkan dia,” katanya.

Dikatakan Natalius Pigai, bukan kali ini saja kasus rasis yang terjadi di Tanah Air. Namun sejak lama kasus ini bergulir.

Pigai sendiri kerap mendapat perlakuan buruk. Ia menuturkan, jika diterjemahkan dalam angka, kasus rasisme sejak 2016 dikatakan sudah lebih dari jutaan kali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI