Sebuah Gletser di Pegunungan India Pecah, 7 Orang Tewas dan 170 Hilang

Senin, 08 Februari 2021 | 14:00 WIB
Sebuah Gletser di Pegunungan India Pecah,  7 Orang Tewas dan 170 Hilang
Gletser Gunung Himalaya putus dan menyebabkan banjir. Foto sebagai ilustrasi [Indo Tibetan Border Police/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setidaknya 7 orang meninggal dunia dan lebih dari 100 hilang ketika sebuah gletser di pegunungan yang terletak di negara bagian Uttarakhand India pecah.

Menyadur Times Of India, Senin (8/2/2021) insiden pecahnya gletser yang terletak di dekat desa Raini daerah Tapovan distrik Chamoli terjadi pada Minggu pagi waktu setempat.

Setidaknya 170 orang dilaporkan hilang dalam bencana yang baru terjadi sejak tragedi Kedarnath 2013 yang memicu kerusakan besar.

Pada malam hari, tujuh mayat pria ditemukan, tetapi tidak ada yang bisa mengatakan berapa banyak yang tewas dalam bencana tersebut.

Proyek pembangkit listrik tenaga air Rishiganga 13,2 MW di dekat Jashimath juga hanyut terseret arus air yang deras.

Proyek pembangkit listrik tenaga air 520 MW NTPC di sungai Dhauliganga dekat Raini juga mengalami kerusakan.

Akibat bencana tersebut, lima jembatan terkena dampak gelombang air yang mengalir sehingga memutus akses ke sejumlah desa di daerah tersebut.

Pusat Operasi Darurat Negara mengatakan, dari orang-orang yang hilang, 148 orang berada di pembangkit listrik tenaga air NTPC sedangkan 22 orang berada di proyek Vishnugad. Kebanyakan dari mereka diyakini sebagai pekerja yang terlibat dalam proyek pembangkit listrik tenaga air.

"Ketinggian air maksimum di bendungan Tapovan adalah 1.803 meter, tetapi sesuai laporan awal, ketinggian air melewati 1808 meter, menyebabkan kerusakan," kata Piyoosh Rautela, direktur eksekutif pusat mitigasi dan manajemen bencana negara bagian (DMMC).

Baca Juga: Survei di India Prediksi 290 Juta Warga di Sana Telah Terinfeksi Covid-19

"Pada pukul 11 pagi, ketinggian air yang tercatat di Joshimath adalah 1.388 meter," kata Saumitra Haldar, ketua Komisi Air Pusat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI