"SNEC memandang serius insiden ini. Keamanan mereka yang menerima vaksinasi selama latihan vaksinasi staf kami adalah prioritas utama kami," tambahnya.
Ia mengatakan, SNEC telah melakukan peninjauan menyeluruh terhadap proses internalnya, dan mengambil langkah untuk memperketatnya agar kesalahan tersebut tidak terjadi lagi.
SNEC mengatakan kepada The Straits Times bahwa pekerja yang terlibat dalam pemberian suntikan vaksin telah diberi konseling.
Pada hari Sabtu, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan telah bekerja dengan SNEC untuk mengidentifikasi penyimpangan yang berkontribusi pada kesalahan tersebut.
"Data uji klinis dari Pfizer-BioNTech telah mengindikasikan bahwa menerima lebih dari dosis yang direkomendasikan dari vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 tidak mungkin berbahaya," kata kementerian.
Depkes juga mengatakan ada protokol medis yang kuat yang diterapkan di semua lokasi vaksinasi untuk memastikan keamanan mereka yang divaksinasi.
"Ini termasuk protokol untuk proses vaksinasi pada persiapan dosis, penakaran dan pemberian vaksin, termasuk kebutuhan akan indikasi yang jelas untuk membedakan botol vaksin yang diencerkan dan yang tidak diencerkan," katanya.
Hingga Selasa lalu, lebih dari 175.000 orang telah menerima dosis pertama vaksin. Sekitar 6.000 orang juga telah mengambil dosis kedua dan terakhir mereka.
Baca Juga: Gara-gara Masker Tertutup Cadar, Wanita Ini Dibentak Sopir Bus