5 Fakta Cap Go Meh yang Identik dengan Tahun Baru Imlek

Rifan Aditya Suara.Com
Sabtu, 06 Februari 2021 | 18:33 WIB
5 Fakta Cap Go Meh yang Identik dengan Tahun Baru Imlek
Fakta Cap Go Meh (Ilustrasi) - Ribuan warga memadati area perayaan Cap Go Meh (CGM) atau pawai budaya Bogor Steeet Festival (BSF) 2019. (Suara.com/Rambiga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada acara tersebut, para biksu akan menerbangkan lentera sebagai tanda membuang nasib jelek di masa lampau serta menyambut nasib baik di masa mendatang.

3.       Sebagai Simbol Berakhirnya Perayaan Tahun Baru Imlek

Festival Cap Go Meh disebut sebagai simbol bahwa perayaan Tahun Baru Imlek sudah berakhir. Dengan berakhirnya Tahun Baru Imlek, maka berakhir pula hal-hal yang dianggap Tabu.

Dengan begitu, warga Tionghoa pun bebas melakukan apapun yang sebelumnya dianggap tabu saat berlangsungnya perayaan Imlek. Adapun hal-hal tabu tersebut seperti menangis, berkata jorok, makan bubur, beli sepatu, dan lain sebagainya.

4.       Makan Onde-onde

Warga Tionghoa memiliki tradisi makan onde-onde saat festival Cap Go Meh. Berbeda dari onde-onde pada umumnya,  onde-onde Cap Go Meh isinya pasta wijen hitam yang direndam dalam kuah jahe. Hidangan ini disebut dengan Tang Yuan atau Yuan Xiao.

5.       Singkawang jadi Pusat Perayaan Cap Go Meh

Salah satu sudut Singkawang, Kalimantan Barat [suara.com/Rizka Chaerani]
Cap Go Meh Singkawang - Salah satu sudut Singkawang, Kalimantan Barat [suara.com/Rizka Chaerani]

Di Indonesia, pusat perayaan Cap Go Meh berada di Singkawang, Kalimantan Barat. Pada perayaan tersebut, biasanya akan dimeriahkan oleh lampion, barongsai, dan replika naga.  Selain itu, ada juga Pawai Tatung yang jadi icon Perayaan Cap Go Meh di Singkawang.

Tatung sendiri merupakan orang-orang terpilih yang dirasuki roh baik yang kemudian menjadi kebal. Pawai Tatung ini sebagai simbol tolak bala atau mengusir roh jahat.

Baca Juga: Dua Harimau di Singka Zoo Singkawang Lepas, Seorang Pawang Tewas

Perayaan Cap Go Meh di Singkawang ini pun sudah diakui oleh UNESCO sebagai tradisi yang patut untuk dijaga dan dilestarikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI