7 Kontroversi Dewi Tanjung, Ribut dengan AHY, Susi dan Novel Baswedan

Rifan Aditya Suara.Com
Sabtu, 06 Februari 2021 | 13:34 WIB
7 Kontroversi Dewi Tanjung, Ribut dengan AHY, Susi dan Novel Baswedan
Politikus PDIP Dewi Tanjung melaporkan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke polisi, atas dugaan penyebaran berita bohong. [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernahkah mendengar nama Dewi Tanjung? Politikus PDIP ini lebih sering diberitakan terkait kontroversi yang dilakukannya. Nah, apa saja kontroversi Dewi Tanjung? Simak penjelasannya berikut.

Dewi Tanjung tercatat sebagai calon legislatif DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Barat V Pemilu 2019. Akan tetapi, pada bursa pemilihan pada saat itu, dia gagal sampai ke Senayan

Setelahnya, Dewi Tanjung menarik perhatian publik dengan gencar menanggapi kasus penyiraman air panas yang terjadi pada Novel Baswedan pada 2017 lalu. Selain itu, Dewi Tanjung juga membuat keributan dengan berbagai kontroversi lainnya.

Berikut kontroversi Dewi Tanjung, politisi PDI-P yang ribut dengan banyak tokoh seperti Novel Baswedan, AHY hingga Susi Pudjiastuti.

Baca Juga: Demokrat Terancam Tak Bisa Ikut Pemilu 2024 dan Pilkada

1. Melaporkan Kasus Novel Baswedan ke Polisi

Dewi Tanjung tak segan-segan melaporkan kasus penyiraman air keras pada Novel Baswedan sebagai kasus rekayasa. Akibat dari laporan itu, Dewi Tanjung dilaporkan balik oleh Novel Baswedan.

Dia mengambil langkah hukum perdata dan pidana terkait dengan laporan Dewi Tanjung dan menganggapnya sebagai fitnah yang ditujukan kepada Novel Baswedan.

2. Sempat Jadi Caleg

Dewi Tanjung sempat tercatat sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Barat V pada pemilu 2019.

Baca Juga: Savage Level Bu Susi! Jawabannya saat Diserang Dewi Tanjung Tuai Pujian

Namun ia tak lolos ke Senayan karena meraih suara hanya 7.311 suara. Dewi Tanjung kalah dari Adian Napitupulu yang berhasil meraih suara sampai 80.228 suara.

3. Menghina Eggi Sudjana

Dewi Tanjung melaporkan politikus PAN Eggi Sudjana ke Polda Metro Jaya atas tuduhan dugaan makar, Rabu (24/4/2019). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Dewi Tanjung melaporkan politikus PAN Eggi Sudjana ke Polda Metro Jaya atas tuduhan dugaan makar, Rabu (24/4/2019). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

Kontroversi Dewi Tanjung selanjutnya ialah diduga ia telah menghina Eggi Sudjana. Aktivis Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun melaporkan Dewi Tanjung pada 25 April 2019 ke kepolisian.

Laporan berkaitan dengan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik lewat media elektronik dengan bukti berupa video akun YouTube Dewi Tanjung dan bukti tangkap layar pesan WhatsApp yang dianggap sebagai penghinaan terhadap Eggi Sudjana.

Dewi Tanjung pun disangkakan melanggar Undang-undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 45 ayat 3 Juncto Pasal 27 Ayat 3.

4. Melaporkan Amien Rais, Habib Rizieq Shihab, dan Bachtiar Nasir

Dewi Tanjung dengan berani melaporkan Amien Rais pada Mei 2019 pada polisi dengan tuduhan People Power. Lengkapnya berkaitan dengan orasi politikus Senior PAN di depan KPU pada 1 Maret 2019. Selain Amien Rais, Dewi Tanjung juga melaporkan Habib Rizieq Shihab dan Bachtiar Nasir atas dugaan makar.

Habib Rizieq dilaporkan karena berkali-kali menyerukan revolusi lewat video di YouTube. Bersamaan dengan laporan itu, Dewi menyertakan empat barang bukti berupa CD berisi rekaman orasi mereka. Laporan tersebut bernomor LP/2998/V/2019/PMJ/Dit. Reskrimum tertanggal 14 Mei.

Berseteru dengan Advokat Pembela Habib Rizieq Shihab, Eggi Sudjana, dan Kapitra AmperaPada Desember 2018 lalu, Dewi Tanjung juga terlibat dalam perseteruan dengan dua advokat pembela Habib Rizieq Shihab, Eggi Sudjana, dan Kapitra Ampera. Perseteruan terjadi lantaran Dewi dianggap telah mengancam pembunuhan pada Eggi Sudjana. Dewi membela diri dengan mengatakan pesannya kepada Kapitra telah diplintir oleh Eggi sebagai ancaman pembunuhan di depan media massa.

5. Opini Kontroversi Soal PSBB

Terbaru, di masa pandemi covid-19, Kontroversi Dewi Tanjung bertambah karena opininya yang berkaitan dengan kebijakan PSBB. Menurutnya ada skenario jahat di balik rencana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di Jakarta.

Opininya dipublikasikan lewat Twitter, Dewi Tanjung menuding Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sengaja menerapkan PSBB agar perekonomian Indonesia lumpuh dan masuk jurang resesi.

Sedangkan, alasan Anies mengambil keputusan PSBB ialah karena tingkat kematian yang terus meningkat, ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU khusus Covid-19 belum memadai, dan tingkat kasus positif di Jakarta yang terus naik.

6. Ribut dengan Susi Pudjiastuti

Respons savage Susi Pudjiastuti pada Dewi Tanjung (Twitter/@susipudjiastuti)
Respons savage Susi Pudjiastuti pada Dewi Tanjung (Twitter/@susipudjiastuti)

Dewi Tanjung menyindir mantan menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dengan kebijakannya menenggelamkan kapal asing. Ia mengaku bisa menenggelamkan Susi. 

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, @DTanjung15, Dewi menyebutukan bahwa Susi bisa menenggelamkan sebuah kapal, tetapi tidak bisa menenggelamkan dirinya.

Sementara itu, Dewi bisa menenggelamkan Susi karena dirinya tidak memiliki dosa kepada rakyat kecil. Dewi sendiri mengaku selalu membela kebenaran, rakyat, dan negara.

"Bu Susi, anda mungkin bisa menenggelamkan Kapal Nelayan, tapi anda tidak akan bisa menenggelamkan seorang Dewi Tanjung. Tapi saya bisa menenggelamkan seorang Susi Pudjiastuti karena saya tidak punya beban dosa kepada rakyat kecil dan saya membela kebenaran, rakyat dan Negara Republik Indonesia," tulis Dewi Tanjung di akun Twitternya, Kamis (4/2/2021).

7. Meledek AHY Suruh Jadi Ketua RT

Cuitan Dewi Tanjung soal AHY (Twitter.com/@DTanjung15)
Cuitan Dewi Tanjung soal AHY (Twitter.com/@DTanjung15)

Lewat akun Twitternya @Dtanjung15, Dewi Tanjung menulis ledekan untuk Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia menyuruh AHY jadi Ketua RT lebih dulu sebelum menjadi ketua umum partai.

Ledekan ini ditulis Dewi Tanjung terkait tuduhan kudeta Partai Demokrat dari AHY kepada orang di lingkaran Presiden Jokowi.

"AHY suruh jadi RT dulu deh baru jadi ketum Partai. Biar belajar berorganisasi dan belajar pintar biar nggak salah artikan kisruh sama kudeta. Apa perlu Nyai yang ajarin neh cara bermanuver dan berorganisasi yang baik," tulis Dewi Tanjung.

Tak berhenti di situ, Dewi Tanjung kemudian juga membongkar trik terzolimi AHY untuk menarik simpatik. AHY contoh trik terzolimi SBY, bapaknya jelang Pilpres 2004 lalu.

"Trik merasa terzolimi yang di lakukan oleh SBY saat Pilpres 2004 di pakai oleh AHY untuk menarik simpati masyarakat. Tapi skali lagi walau AHY pakai jenggot 5 meter tapi dia tidak punya aura pemimpin, walaupun dia pernah jadi tentara dan berpangkat mayor," kata Dewi Tanjung.

Demikian beberapa daftar kontroversi Dewi Tanjung dalam dunia politik. Cukup mencengangkan karena dia berhadapan dengan orang-orang yang punya 'nama' di Indonesia.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI