Moeldoko Didukung Lurah Para Menteri Maju di Pilpres 2024

Iwan Supriyatna | Bagaskara Isdiansyah
Moeldoko Didukung Lurah Para Menteri Maju di Pilpres 2024
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Moeldoko ingin mengkudeta atas perizinan orang yang disebutnya sebagai 'Pak Lurah'.

Suara.com - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, masih mempersoalkan soal isu kudeta posisi ketua umum Partai Demokrat oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Menurutnya, Moeldoko ingin mengkudeta atas perizinan orang yang disebutnya sebagai 'Pak Lurah'.

Andi mengatakan, selain orang yang disebut sebagai Pak Lurah menyatakan mendukung, sejumlah menteri juga disebut turut merestui langkah mantan panglima TNI tersebut.

"Memang pak Moeldoko mengklaim bahwa dia sudah di dukung oleh pak lurah dan juga didukung menteri-menteri lain termasuk Menkumham katanya," kata Andi dalam sebuah diskusi bertema 'Demokrat Masih Memikat?' yang digelar secara daring, Sabtu (6/2/2021).

Baca Juga: Demokrat Sebut Prabowo Pemimpin yang Dibutuhkan Saat Ini: Berani Akui Kekurangan

Andi pun menjelaskan siapa yang dimaksudnya sebagai Pak Lurah tersebut. Menurutnya, Pak Lurah merupakan pimpinan para menteri-menteri saat ini.

"Pak lurah itu kalau di menteri-menteri biasanya siapa bosnya itu lah kira-kira hehe," tuturnya.

Lebih lanjut, Andi mengatakan, klaim dukungan Moeldoko itu disampaikan kepada para kader Partai Demokrat dalam pertemuan di Hotel Aston Kuningan Jakarta. Para kader Demokrat disebut datang atas undangan Moeldoko dengan dalih salurkan bantuan.

"Walaupun dijawab sambil ngopi-ngopi apa, di kamar hotel. Kalau urusan bantuan bencana di kantornya beliau secara resmi saya mau kasih bantuan bencana. Ini di kamar hotel sembunyi-sembunyi," tandasnya.

Moeldoko Bantah

Baca Juga: Kakorlantas Ungkap Strategi Jelang Puncak Arus Balik Lebaran

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan kembali bahwa dia tidak terlibat dalam gerakan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa sebagaimana isu yang bergulir dalam dua hari terakhir.