Suara.com - Setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dinilai kurang efektif, pemerintah memberikan opsi lain berupa imbauan untuk tetap di rumah selama akhir pekan. Hal ini dinilai sebagai langkah yang patut diapresiasi dan merupakan bentuk yang bisa diterapkan.
Secara khusus, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan apresiasi kepada Pemprov Jawa Barat dan Kalimantan Timur yang juga akan menerapkan Gerakan di Rumah Saja. Keduanya mengikuti langkah Jateng untuk tetap di rumah saja selama dua hari, Sabtu (6/2/2021) dan Minggu (7/2/2021).
"Bagus ya. Artinya begini, ketika presiden menyampaikan kok PPKM tidak optimal, mestinya kita memang melakukan improvisasi. Dan tentu akan sangat bagus kalau gerakan itu dilakukan di satu wilayah," katanya, saat ditemui di rumah dinasnya, Jateng, Jumat (5/2/2021).
"Kaltim juga luas, maka itu bagus. Keren itu, untuk menjaga warganya tetap di rumah saja. Saya juga baca Jabar ikut menerapkan, tentu ini semakin bagus," jelasnya.
Baca Juga: Tanya Cita-cita, Ganjar Pranowo Ngakak Dengar Jawaban Anak Ini
Menurutnya, bila gerakan di Rumah Saja bisa dilakukan serentak minimal di seluruh Jawa - Bali, maka tentu dampaknya dalam pengurangan angka kasus positif Covid-19 akan semakin baik.
"Saya sangat hormat dan ini saya yakin, akan banyak membantu. Tentu ada urusan teknis yang harus diselesaikan sebelum melaksanakan gerakan itu," jelasnya.
Disinggung terkait rencana pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja mulai hari ini, Ganjar mengatakan, sampai saat ini masih ada pro dan kontra. Di sejumlah wilayah di Jateng, kebijakan yang diambil juga tidak seragam, ada yang menutup total, ada yang masih membuka beberapa fasilitas publik.
"Dugaan saya, ada beberapa yang ketat sekali, tapi ada beberapa yang agak longgar. Yang longgar itu saya minta operasi yustisinya diketatkan, agar bisa dilakukan perbaikan," tegasnya.
Gerakan Jateng di Rumah Saja tidak bisa dilakukan seragam. Hal itu bukan karena tidak tegas seperti yang diharapkan sejumlah pihak, tapi karena sebenarnya tujuan dari gerakan itu adalah mengajak masyarakat untuk berpartisipasi.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Pakai Baju Adat Melayu, Budayawan Riau Soroti Tanjak
"Maka di ujung PPKM kedua ini, ayo kita agak sedikit ketat, sedikit memberikan pengorbanan waktu, sedikit kita memberikan penghormatan pada pahlawan Covid-19 ini agar mereka bisa terbantu. Mudah-mudahan ini bisa berjalan sukses," jelasnya.
Sampai malam tadi, Ganjar memantau persiapan 35 Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja.
Gerakan Jateng di Rumah Saja akan digelar akhir pekan ini. Melalui Surat Edaran (SE) nomor 443.5/0001933 tentang peningkatan kedisiplinan dan pengetatan protokol kesehatan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap II di Jawa Tengah itu, Ganjar meminta seluruh masyarakat tetap di rumah dan tidak bepergian.
Kebijakan itu tidak berlaku bagi orang bergerak di sektor esensial, seperti sektor kesehatan, kebencanaan, keamanan, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, logistik dan kebutuhan pokok masyarakat, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional.
Sejumlah daerah diminta melakukan penutupan sejumlah tempat publik, dengan kearifan lokal dan mengedepankan kondisi masing-masing. Diantaranya jalan, toko, mall, pasar, destinasi wisata dan pusat rekreasi, pembatasan hajatan dan pernikahan serta kegiatan lain yang memunculkan potensi kerumunan seperti pendidikan, event dan lain-lain. Selain itu, pada hari yang sama akan digelar operasi Yustisi secara serentak di seluruh Kabupaten/Kota di Jateng oleh Satpol PP, TNI/Polri dan instansi terkait.