Sebut Lockdown Weekend Tak Efektif, Epidemiolog: Bukti Kehabisan Akal

Jum'at, 05 Februari 2021 | 15:46 WIB
Sebut Lockdown Weekend Tak Efektif, Epidemiolog: Bukti Kehabisan Akal
ILUSTRASI - Seorang pekerja kantor menggunakan face shield dan masker saat melintas di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai kebijakan dua hari di rumah saja atau lockdown weekend tidak akan berdampak signifikan menekan angka penularan pandemi Covid-19.

Dicky menjelaskan masa inkubasi virus Sars Cov-2 penyebab Covid-19 itu adalah 14 hari, bukan dua hari. Sehingga kebijakan ini tidak akan berdampak signifikan.

"Lockdown akhir pekan ini tidak efektif dan ini bukti mereka (pemerintah) kehabisan akal atau dalam kata lain tidak tahu apa yang akan dilakukan. Ini tidak akan berdampak signifikan karena masa inkubasinya kan dua minggu, bagaimana dua hari?" kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Jumat (5/2/2021).

Selain itu kebijakan dua hari di rumah saja akan percuma jika tidak dibarengi dengan kewajiban pemerintah melakukan 3T yakni testing, tracing, dan treatment dalam dua hari tersebut.

Baca Juga: Wagub DKI: Tidak Ada Lockdown Weekend Sampai 8 Februari

"Testingnya setidaknya 200 ribu sehari, dengan tracingnya 80 persennya artinya satu kasus 20 atau 25 kasus kontak erat teridentifikasi, langsung juga tindakan isolasi karantinanya tidak tertunda, ini yang harus diperkuat," tegasnya.

Dia menegaskan seharusnya pemerintah kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan ketat seperti awal pandemi yang terbukti menurunkan angka kasus karena membatasi mobilitas penduduk, dengan ditambah penguatan 3T.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI