Suara.com - Sebanyak 26 terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan, tiba di Appron Terminal Cargo, Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Kamis (4/2/2021) kemarin. 19 terduga teroris yang ditangkap di Makassar disebut terlibat dalam kegiatan Front Pembela Islam (FPI).
Menanggapi hal itu, Pengamat Intelijen dan Terorisme Universitas Indonesia (UI), Ridwan Habib, membeberkan awal mula sejumlah anggota FPI masuk dan terafiliasi dengan kelompok teroris.
Menurutnya, euforia kemunculan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) jadi salah satu faktor sejumlah anggota FPI berbondong-bondong bergabung berbaiat dengan jaringan teroris.
"Berdasarkan data yang saya dapatkan mereka itu sudah keluar dari FPI pada saat bergabung dengan JAD (salah satu jaringan teroris). Memang pada tahun 2015 saat itu sedang terjadi yang kami sebut sebagai euforia ISIS. Jadi orang berlomba-lomba memuji ISIS karena ISIS kan kala itu baru berdiri," kata Ridwan saat dihubungi Suara.com, Jumat (5/2/2021).
Ridwan mengatakan, kala itu sejumlah anggota FPI mengira bahwa ISIS merupakan organisasi yang menyatukan islam di dunia. Sampai akhirnya mereka berbondong-bondong untuk berbaiat.
"Tetapi setelah ISIS terbukti membunuh sesama muslim FPI kemudian lewat Habib Rizieq Shihab saat itu 2017 atau 2016 akhir memilih untuk meninggalkan ISIS," tuturnya.
![Para terduga teroris tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dengan pengawalan ketat Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Kamis (4/2/2021). [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/04/46544-terduga-teroris-tiba-di-soetta.jpg)
Ridwan mengatakan, sejumlah anggota FPI yang terlanjur berbaiat dengan jaringan teroris ISIS kemudian lebih memilih berpindah organisasi dari FPI ke kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Lebih lanjut, Ridwan menyampaikan kekinian sudah tidak ada lagi anggota teroris aktif dalam organisasi FPI. Pasalnya, mereka merasa garis perjuangan FPI berbeda dengan ISIS.
"FPI melakukan demonstrasi terbuka, melakukan seminar, melakukan kajian terbuka yang itu bukan cara-cara ISIS gitu loh. Cara-cara ISIS, cara-cara tertutup yang tidak mau melakukan kompromi dengan siapa pun termasuk dengan pemerintah apalagi," tandasnya.
Baca Juga: Keluarga Laskar FPI Serahkan Kesimpulan Gugatan Praperadilan Hari Ini