Ikuti Jawa Tengah, Warga Kaltim Siap-siap Akhir Pekan di Rumah Saja

Siswanto Suara.Com
Kamis, 04 Februari 2021 | 17:33 WIB
Ikuti Jawa Tengah, Warga Kaltim Siap-siap Akhir Pekan di Rumah Saja
Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah daerah sedang mempersiapkan penerapan gerakan bersama untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah pada akhir pekan atau kalau di Jawa Tengah disebut Gerakan Jateng di Rumah Saja.

Gerakan ini bertujuan untuk memutus penyebaran Covid-19 melalui cara tinggal di rumah.

Setelah Jawa Tengah yang rencananya akan memulai gerakan pada dua hari di akhir pekan ini, Provinsi Kalimantan Timur akan menyusul dalam waktu dekat. Pemerintah setempat sudah mengimbau warganya untuk bersiap-siap.

“Saat ini kita lagi menunggu surat instruksi gubernur Kaltim terkait adanya rencana penghentian kegiatan aktivitas di Kaltim dalam waktu dekat,” ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dalam laporan Inibalikpapan.com, jaringan Suara.com, Kamis (3/2/2021), sore.

Baca Juga: Kabar Baik, Insentif Tenaga Kesehatan Jumlahnya Tetap Sama

Tingginya angka kasus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur menjadi pertimbangannya.

”Kalau tidak salah Jawa Tengah terapkan juga. Kita tunggu dari pak gubernur,” kata dia.

Rizal menambahkan, yang hampir pasti disepakati tadi adalah pelaksanaan penghentian kegiatan.

Rizal mengutip pernyataan Pangdam VI Mulawarman yang menyebut Kalimantan Timur steril, kapolda menyebutnya Kaltim senyap, sedangkan gubernur menyebutnya berdiam diri.

“Nanti kita tunggu keputusannnya, tapi yang perlu antisipasi masyarakat kemungkinan Sabtu - Minggu ini akan dilakukan penghentian seluruh kegiatan masyarakat kecuali hal-hal tertentu,” kata Rizal.

Baca Juga: Menkes: Sudah 700 Ribu Nakes Disuntik Vaksin Covid-19

PPKM tak efektif

Penanganan Covid-19 di Jakarta dan daerah-daerah lain di Indonesia memerlukan terobosan, salah satunya seperti karantina (lockdown) akhir pekan, kata anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PAN Lukmanul Hakim.

"Mohon diperhatikan, Kamis (3/1) kemarin saja ada 3.567 kasus positif baru di DKI. Sehingga totalnya sudah lebih 280 ribu kasus. Nggak akan selesai, kalau begini-begini saja. Harus ada terobosan," kata Lukmanul Hakim dalam keterangan resmi.

Lukmanul Hakim mengatakan karantina akhir pekan dibutuhkan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dinilai banyak pihak tidak efektif menekan kasus, bahkan sudah diakui sendiri oleh Presiden Joko Widodo.

Jika nantinya karantina akhir pekan diberlakukan, Lukmanul Hakim meminta agar pengalaman saat PPKM Jawa Bali, yang di Jakarta berupa PSBB ketat, untuk dijadikan pengalaman agar disertai dengan penegakan hukum yang lebih tegas.

"Pokoknya harus tegas, selama Sabtu-Minggu, warga tidak boleh keluar rumah kecuali untuk urusan mendesak. Ini penting, karena akhir pekan ini memang periode yang paling tinggi mobilitas warganya," kata Lukmanul Hakim.

Kendati demikian, Lukmanul Hakim menyebut bahwa jika nantinya sudah ada karantina akhir pekan, kebijakan PPKM atau PSBB ketat di Jakarta harus diteruskan. Sehingga, keduanya bisa saling melengkapi dan mencapai sasaran yang diinginkan.

"PSBB harus tetap ada. Jadi di hari kerja masyarakat dibatasi dengan PSBB, Sabtu-Minggu tambah diperketat lagi dengan lockdown akhir pekan," kata Lukmanul Hakim.

Wacana karantina akhir pekan digagas pertama kali oleh legislator dari Fraksi PAN di DPR dan seiring waktu makin banyak dibicarakan.

Adapun Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan pemerintah Jakarta akan mengkaji opsi ini, walau masih menunggu putusan dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

"Nanti Pak Gubernur juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan dari DPR (untuk lockdown) dimungkinkan," kata Riza Selasa (2/2/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI