Vaksinasi Massal di Istora Senayan, Prosesnya Habiskan Waktu 2,5 Jam

Kamis, 04 Februari 2021 | 16:09 WIB
Vaksinasi Massal di Istora Senayan, Prosesnya Habiskan Waktu 2,5 Jam
Pemerintah Provinsi DKI menggelar vaksinasi Covid-19 massal di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2021). [Suara.com/Fakhri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah menggelar vaksinasi Covid-19 massal di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2021). Dalam pelaksanaannya, imunisasi ini memakan waktu sampai 2,5 jam untuk satu orang.

Vaksinasi massal ini menggunakan metode yang berbeda dari biasanya, yakni semi permanen. Sebab, pendaftaran dilakukan langsung secara manual, tidak dengan cara daring.

Penerima vaksin bisa membawa dokumen pendaftarannya langsung ke lokasi. Namun ada pembagian jadwal tiap jam agar tidak terjadi penumpukan.

Pantauan Suara.com, tahap pertama untuk bisa mengikuti imunisasi massal ini yang perlu dilakukan adalah dengan mendatangi petugas registrasi. Selanjutnya para tenaga kesehatan atau penerima vaksin menyerahkan dokumen.

Baca Juga: Ribuan Tenaga Kesehatan Jakarta Disuntik Vaksin Covid-19

Setelah itu penerima vaksin menunggu panggilan melakukan pemeriksaan kesehatan. Petugas akan melakukan wawancara juga mengenai riwayat penyakit.

Jika nantinya sudah dinyatakan sehat dan layak, selanjutnya menunggu lagi untuk penyuntikan vaksin. Proses penyuntikan dilakukan di bagian dalam gedung istora.

Penyuntikan berlangsung cepat, hanya sekitar satu menit. Namun setelah disuntik, harus menunggu 30 menit untuk menunggu adanya efek samping atau tidak.

Salah seorang petugas dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang biasa bertugas di RS Darurat Wisma Atlet, Andrian Syawaludin mengatakan prosesnya secara keseluruhan mencapai 2,5 jam.

"Saya datang jam 12.00 Wib, baru selesai pukul 14.30 WIB," ujar Andrian, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga: Vaksinasi Massal di Istora, Satu Kali Suntik Makan Waktu 2,5 Jam

Andrian menuturkan, ia tak merasakan efek samping apapun setelah divaksin. Namun ada beberapa rekannya yang mengaku merasa pegal-pegal.

"Enggak kerasa pas disuntik sih, cepat. Kayak biasa disuntik saja," tuturnya.

Belum lama ini, Pemprov DKI Jakarta menerima 240 ribu vaksin buatan Sinovac itu dari Pemerintah Pusat.

Rencana vaksinasi massal ini diumumkan melalui akun Instagram Dinas Kesehatan DKI Jakarta @dinkesdki. Namun penerima vaksin hanyalah para tenaga kesehatan atau nakes.

"Vaksinasi massal untuk tenaga kesehatan kembali dibuka 4 Februari 2021," demikian bunyi pengumuman itu, dikutip Selasa (2/2).

Vaksinasi ini ditujukan untuk para tenaga kesehatan yang belum pernah disuntik vaksin sebelumnya. Diketahui untuk bisa mendapatkan efektifitas vaksin, maka penerima harus disuntik dua kali.

"Ini untuk penyuntikan dosis pertama ya," lanjut pengumuman itu.

Pelaksanaan vaksinasi ini menargetkan 6.000 peserta dari para tenaga kesehatan di ibu kota. Berikut syarat dan ketentuannya untuk bisa mengikuti vaksinasi massal:

1). Wajib mendaftar di bit.ly/daftar_nakes (link resmi dari Dinkes DKI)

2). Hanya untuk tenaga kesehatan yang memiliki STR / SIP aktif atau sedang proses pengurusan perpanjangan (dibuktikan dengan fotocopy STR/SIP)

3). Wajib bekerja di fasilitas kesehatan pemerintah / swasta di DKI Jakarta (puskesmas / RS / klinik / praktek mandiri / faskes lainnya) dibuktikan dengan surat keterangan instansi / surat tugas / ID Card

4). Koas / peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang bekerja di fasilitas kesehatan DKI Jakarta dapat mengikuti kegiatan ini

5). Tidak diperkenankan untuk tenaga admin/manajemen yang tidak memiliki STR di fasilitas kesehatan

6). Belum pernah divaksinasi Covid-19

7). Belum pernah terkonfirmasi positif Covid-19

8). Berusia 18-59 tahun (sebelum ulang tahun ke-60)

9). Lolos pemeriksaan kesehatan di lokasi vaksinasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI