Penjambret Staf Kementerian LHK Dibekuk di Serang, Berperan Sebagai Joki

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 04 Februari 2021 | 15:26 WIB
Penjambret Staf Kementerian LHK Dibekuk di Serang, Berperan Sebagai Joki
Lima anggota komplotan jambret yang mengincar pesepeda saat digiring ke Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (28/1/2021). (ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Barat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pria berinisial K, penjambret pesepeda staf Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Slamet Supriyadi dibekuk Unit Jatanras Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan pelaku ditangkap di Serang, Banten.

"Tersangka K adalah DPO dari kasus begal sepeda yang sebelumnya sudah kami rilis, sudah berhasil ditangkap di Serang pada Senin malam (1/2)," ujar Teuku di Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Pelaku K ditangkap di kawasan Serang, Banten, pada Senin (1/2) malam. Sebelumnya polisi lebih dulu bekuk kelima rekannya yakni SM (37), AS (38), EU (39), MA (24) dan TT (34).

Baca Juga: Apes, Jambret di Jember Tertangkap Warga Akibat Motornya Kehabisan Bensin

Arsya mengatakan K bersembunyi di salah satu rumah kerabatnya di sana untuk menghindari kejaran aparat kepolisian, yang telah merilis target pencarian dirinya.

Kemudian, polisi mendapat informasi dari masyarakat mengenai adanya salah satu orang diduga begal sepeda berinisial K di Serang.

Polisi kemudian bergerak untuk mengecek dan memantau keberadaan K.

"Ternyata benar yang bersangkutan pernah dilihat di wilayah tersebut. Hanya saja, selama pelariannya saudara K selalu di dalam rumah mengurangi kegiatan di luar untuk menghindari dikenali orang terutama setelah kita melakukan rilis," kata dia.

K berperan sebagai joki sepeda motor saat beraksi. Meski demikian, pelaku juga pernah berperan sebagai eksekutor atau yang menjambret ponsel korbannya di beberapa wilayah.

Baca Juga: Bersyukur Setelah Ditangkap Polisi, Alasan 2 Jambret Bikin Geleng-geleng

Keahlian menjadi joki dimanfaatkan untuk menghindari kejaran aparat kepolisian atau masyarakat pada saat beraksi dengan rekannya yang lain.

Arsya mengatakan kelompok penjambret tersebut sangat tertutup, tidak seperti kelompok begal yang sudah pernah diungkap. Artinya, kelompok itu tidak mudah merekrut orang untuk ikut begal di wilayah Jakarta Barat.

Sebelumnya, staf ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) M Slamet Supriyadi menjadi korban penjambretan saat sedang bersepeda (gowes) bersama para staf Kementerian LHK melewati Jalan Prof Dr Latumenten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (26/1) malam.

Dua dari lima anggota kelompok jambret yang mengincar pesepeda itu ditembak kakinya oleh personel Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat.

Lima tersangka dari kelompok tersebut yakni SM (37), AS (38), EU (39), MA (24) dan TT (34) diringkus tak kurang dari 2X24 jam.

Pengungkapan kasus ini juga merupakan keberhasilan dari Program "CCTV No Blind Spot" yang digagas Polres Metro Jakarta Barat.

Kelima tersangka dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI