Geledah Rumah Tersangka Pornografi, 2 Agen FBI Tewas Disambut Timah Panas

Rabu, 03 Februari 2021 | 22:46 WIB
Geledah Rumah Tersangka Pornografi, 2 Agen FBI Tewas Disambut Timah Panas
Ilustrasi: (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua agen FBI tewas dan tiga lainnya terluka dalam insiden baku tembak saat eksekusi surat perintah penggeledahan di Sunrise, Florida, pada Selasa (2/2) pagi waktu setempat.

Menyadur ABC News, Rabu (3/2/2021) dua dari agen yang terluka dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi stabil, satu agen lain yang terluka tidak perlu dirawat di rumah sakit, kata FBI.

Penembakan itu terjadi sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat di Sunrise, sekitar 10 mil dari Fort Lauderdale.

Insiden tersebut terjadi ketika para petugas berusaha menjalankan surat perintah penggeledahan untuk "kasus kejahatan kekerasan terhadap anak-anak," kata FBI.

Presiden Asosiasi Agen FBI (FBIAA) Brian O'Hare mengatakan penggeledahan tersebut untuk menyita bukti sehubungan dengan dugaan kepemilikan pornografi anak.

Para agen awalnya hanya mengetuk untuk meminta izin masuk tetapi tidak mendapat jawaban. Begitu mereka mendobrak pintu, para agen ditembak senapan, kata sebuah sumber penegak hukum kepada ABC News.

"Kedengarannya seperti 20 tembakan berturut-turut," kata Brian, seorang tetangga, kepada ABC News. Dalam beberapa detik, pihak berwenang menyerbu daerah itu, katanya.

Pria bersenjata itu, yang menjadi subjek pencarian, meninggal karena tembakan yang dilakukan sendiri, kata sumber penegak hukum. Namanya belum dirilis menunggu pemberitahuan dari keluarga terdekat, menurut Agen Khusus FBI Miami George Piro pada Selasa malam.

Kedua agen yang terbunuh itu diidentifikasi sebagai Daniel Alfin dan Laura Schwartzenberger, kata Direktur FBI Christopher Wray.

Baca Juga: Heboh WN Amrik jadi Bupati Terpilih NTT, Kemendagri: Orient WNI Sejak 1997

"Agen Khusus Alfin dan Agen Khusus Schwartzenberger mencontohkan kepahlawanan hari ini dalam mempertahankan negara mereka," kata Wray dalam sebuah pernyataan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI