Suara.com - Terdengarnya suara dentuman misterius di Malang pada Selasa (2/2/2021) malam dikaitkan dengan erupsi Gunung Raung. Namun Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Raung menampik isu tersebut. Jauh sebelum ini, ternyata sejarah letusan Gunung Raung pun cukup panjang.
Gunung Raung merupakan gunung berapi yang digolongkan ke dalam jenis gunung stratovolcano dengan tipe letusan strombolin. Gunung Raung meletus terakhir kali tahun 2015.
Sistem kawah Gunung Raung terbuka sehingga dapat menyebabkan letusan lava pijar yang keluar akan kembali ke dalam kawan dan kecil kemungkinan meluber keluar kaldera.
Dengan menyimak sejarah letusan Gunung Raung dari tahun ke tahun ini, masyarakat diharapkan akan timbul kewaspadaan dan tidak panik jika terjadi fenomena vulkanik lainnya.
Baca Juga: Pernyataan Lengkap PVMBG Tentang Suara Dentuman di Malang
Catatan Sejarah Letusan Gunung Raung
Letusan pertama Gunung Raung terjadi tahun 1586. Kemudian terdapat kurang lebih 20 catatan terkait dengan letusan Gunung Raung, antara lain terjadi pada 1593, 1597, 1638, 1730, sekitar tahun 1804, 1812-1814, sekitar tahun 1815, 1817, 1838, 1849, 1859, 1860, 1864, 1881, 1885, 1890, 1896, 1897, 1902, dan 1903.
Setelah itu, Gunung Raung kembali tenang sampai tahun 1915 sampai 1924. Gunung yang masuk wilayah Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember ini kembali aktif dan mengeluarkan lava pijar.
Bukti sejarah Letusan Gunung Raung juga diabadikan dalam berbagai foto. Kita dapat menyaksikan gambaran letusan Gunung Raung yang terjadi pada tahun 1928-1928 melalui foto yang diambil di rute pendakian Kalibiru dan Glenmore.
Gunung Raung merupakan gunung aktif, catatan letusan 1928 bukanlah yang terakhir. Secara berturut-turut, Gunung Raung rajin mengeluarkan lava pijar.
Baca Juga: Terdengar 30 Kali Suara Ledakan di Gunung Raung
Gunung yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini terus aktif dari 1928, 1929, 1933, 1936, 1937, 1938-1939, 1940, 1941, 1943, 1944-1945, 1953, 1955, 1956, 1971, 1973, 1974, 1975, 1976, 1977, 1978, 1982, 1985, 1987-1989, 1990, 1991, 1993, 1994, 1995.
Pada tahun 1996 tidak ada catatan khusus terakhir keaktifannya. Tapi Gunung Raung kembali meresahkan warga di tahun 1997 dan 1999.
Erupsi Gunung Raung di 2015
Laporan mengenai peningkatan aktivitas Gunung Raung dimulai di tahun 2015. Satelit Landsat 8 NASA mendeteksi adanya dua lubang magma. Material pijar menyembur pada 26 Juni 2015 dan rangkaian letusan Gunung Raung terjadi sejak tanggal 4 Juli 2015.
Pada saat itu terjadi, daerah sekitar Gunung Raung turun hujan abu serta dilanda gempa tremor. Rangkaian letusan Gunung Raung sempat mengganggu transportasi udara, lima bandara ditutup antara lain Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang Lombok, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, dan Bandara Notohadinegoro Jember.
Status Gunung Raung ditetapkan waspada pada Kamis, 21 Januari 2021. Gunung setinggi 3.332 di atas permukaan laut itu memperlihatkan erupsi sejak dini hari.
Dalam catatan sejarah Letusan Gunung Raung pernah mengakibatkan banjir lahar besar di daerah Kali Setail Kecamatan Sempu dan Kali Klatak Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Catatan letusan Gunung Raung yang paling dahsyat terjadi di tahun 1730. Waktu itu terjadi erupsi eksplosif dengan hujan abu serta lahar. Demikian sejarah letusan Gunung Raung yang berhasil dirangkum Suara.com.
Kontributor : Mutaya Saroh