Goyang Pinggul Saat Kudeta Militer Myanmar: Saya Senam Bukan untuk Mengejek

SiswantoBBC Suara.Com
Rabu, 03 Februari 2021 | 11:14 WIB
Goyang Pinggul Saat Kudeta Militer Myanmar: Saya Senam Bukan untuk Mengejek
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sambil mengayunkan lengannya ke depan dan belakang, instruktur kebugaran Khing Hnin Wai merekam gerakan senamnya di depan kamera, sebuah rutinitas biasa pada hari yang luar biasa di Myanmar.

Sekilas, video tersebut tampak memperlihatkan gerakan rutinitas senam yang diringi lagu Ampun Bang Jago karya Jonathan Dorongpangalo (Tian Storm) dan Everly Salikara (Everslkr) yang viral di Indonesia.

Namun di belakangnya, konvoi mobil lapis baja tampak berjalan beriringan, menunjukkan bahwa apa yang terjadi saat itu adalah pemandangan tidak biasa.

Khing, seorang instruktur aerobik, mengunggah video senamnya ke Facebook pada Senin (01/02) pagi.

Baca Juga: Apa itu Kudeta Militer Seperti Terjadi di Myanmar

Pada saat bersamaan, militer Myanmar melakukan kudeta militer, menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan sejumlah pemimpin politik lainnya.

Militer kemudian mengambil alih kekuasaan dan memberlakukan kondisi darurat selama setahun ke depan, serta menuding partai yang dipimpin Suu Kyi melakukan kecurangan dalam pemilu baru-baru ini.

Ketika itu terjadi, Khing asyik menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama lagu yang ceria, tanpa menyadari keseriusan peristiwa yang terjadi di sekitarnya.

https://twitter.com/mpeer/status/1356396517221756928


Perempuan itu merekam video tersebut di sebuah bundaran di jalan utama menuju kompleks parlemen Myanmar di ibu kota, Nay Pyi Taw.

Baca Juga: Nekat! Wanita Myanmar Senam 'Ampun Bang Jago' di Tengah Kudeta Militer

Unggahan itu segera menjadi viral, dengan ribuan kali dibagikan dan dilihat di Facebook. Kebanyakan pengguna berkomentar tentang kondisi kontras yang nyata antara gerakan senam Khing yang heboh dan kudeta militer.

"Latar belakang dan jenis musik yang cocok," tulis Khing dalam unggahan videonya.

"Saya sedang merekam video untuk sebuah kompetisi sebelum berita pagi muncul. Sungguh sebuah kenangan!"

Apakah video itu asli?

Ya, video tersebut asli.

Pada awalnya, ada beberapa keraguan terkait keaslian video itu, mengingat keadaan yang luar biasa sedang terjadi ketika video itu direkam.

Namun ketika detektif internet, jurnalis, dan peneliti disinformasi menilik asal video itu, keasliannya menjadi terang benderang.

BBC telah menghubungi Khing, yang mengkonfirmasi bahwa video itu asli.

Dalam unggahan lain di Facebook, instruktur fitnes ini mengatakan bahwa bundaran di jalan utama menuju parlemen itu merupakan lokasi senam favoritnya "selama 11 bulan terakhir".

Untuk membuktikannya, ia mengunggah cuplikan video lain yang menunjukkan dirinya melakukan rutinitas senam di tempat yang sama.

Menangani kritik dari pendukung militer Myanmar, ia menggunakan platform Facebook untuk membela diri.

"Saya senam bukan untuk mengejek atau mengolok-olok organisasi mana pun atau menjadi konyol. Saya senam untuk kompetisi kebugaran," tulis Khing.

"Karena tidak jarang konvoi pejabat melewati Nay Pyi Taw, saya pikir itu normal jadi saya melanjutkan."

Bagaimana reaksi terhadap video itu?

Di media sosial, video itu telah disebarluaskan dan ditonton berulang kali, hingga lebih dari 16,5 juta kali di salah satu unggahan jurnalis India saja.

"Mengagumkan", "luar biasa" dan "emosional" adalah beberapa kata yang digunakan untuk mendeskripsikan video tersebut.

https://twitter.com/AdityaRajKaul/status/1356315137976672259

Video itu juga menjadi pembicaraan di Reddit, di mana beberapa pengguna menciptakan gambar kolase yang memadukan Khing ke dalam foto dari peristiwa bersejarah lainnya, seperti serangan di Gedung Capitol di Washington, Amerika Serikat, bulan lalu.

Sementara itu, video tersebut juga mendapat gaung khusus di Indonesia, sebab lagu yang digunakan oleh Khing telah lama menjadi 'lagu kebangsaan' dalam unjuk rasa Omnibus Law beberapa bulan lalu, dan sering digunakan untuk mengejek pihak berwenang.

Lagu bertajuk Ampun Bang Jago itu populer di TikTok selama rangkaian unjuk rasa menentang aturan sapu jagat UU Cipta Kerja yang disebut para kritikus akan merugikan tenaga kerja dan lingkungan.

Namun, dalam kasus Khing, pilihan lagu ini untuk mengiringi gerakan senamnya tampaknya sekedar kebetulan.

Di Facebook, Khing membantah bahwa ia memiliki motif, baik politik atau lainnya, dan menegaskan ia tidak mengunggah video itu "sebagai gurauan" atau "untuk menjadi selebritas".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI