Mengenal Jenderal Min Aung Hlaing yang Rebut Kekuasaan Mutlak di Myanmar

Rabu, 03 Februari 2021 | 11:00 WIB
Mengenal Jenderal Min Aung Hlaing yang Rebut Kekuasaan Mutlak di Myanmar
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Min Aung Hlaing bukan figur yang vokal, kata bekas teman kelasnya di Fakultas Hukum, Universitas Yangon, 1972-1974.

"Dia sedikit bertutur kata dan biasanya tampil sederhana,” kata sang teman kepada Reuters.

Ironisnya sosok yang kelak menjadi figur paling berkuasa di tubuh militer itu harus menjalani tiga kali ujian masuk Akademi Layanan Pertahanan (DSA) sebelum diterima pada 1974.

Menurut salah seorang rekan kelasnya saat itu, Min Aung adalah seorang kadet biasa.

"Dia dipromosikan secara normal dan agak lambat,” kata dia.

Karirnya berubah arah sejak bergabung di bawah komando Than Shwe. Dia adalah sosok yang diakui Min Aung sebagai mentornya dan kelak mengepalai angkatan bersenjata Myanmar.

Di bawah perintahnya, Min Aung memimpin penumpasan pemberontak komunis di Kokang pada 2009, dan dipupuk menjadi calon pemimpin masa depan.

Pada 2011, dia menggantikan sang mentor sebagai kepala staf angkatan bersenjata, ketika Myanmar mengawali proses transformasi menuju demokrasi.

Saat itu Min Aung sudah dikenal sebagai figur kunci dalam membina hubungan dengan militer Cina, tulis harian The Irrawady pada Novmber 2011 misalnya.

Baca Juga: Apa itu Kudeta Militer Seperti Terjadi di Myanmar

Ambisi Min Aung mulai terlihat ketika dia memperpanjang masa jabatannya secara sepihak selama lima tahun pada Februari 2016 silam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI