GM KB FKPPI Salurkan Bansos ke Korban Bencana Sulbar dan Kalteng

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 03 Februari 2021 | 07:56 WIB
GM KB FKPPI Salurkan Bansos ke Korban Bencana Sulbar dan Kalteng
Pengurus Pusat Generasi Muda Keluarga Besar GM FKPPI menyalurkan bansos untuk korban bencana.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Pusat Generasi Muda Keluarga Besar GM FKPPI memberikan bantuan sosial untuk korban bencana alam di Sulawesi Barat dan Kalimantan Tengah.

Penyerahan simbolis bantuan kemanusiaan dari Pengurus Pusat Generasi Muda Keluarga Besar FKPPI diwakili oleh Shandy Mandela Simanjuntak selaku Ketua Umum kepada Kadispotmar TNI AL, Brigjen TNI (Mar) Nuri Andrianis Djatmika.

"Kiranya melalui bantuan kemanusiaan yang dikoordinir oleh Ketua bidang Sosial dan Pengabdian Masyarakat Generasi Muda FKPPI Yorda Imam Sutomo ini dapat meringankan beban dari saudara saudari yang terdampak oleh bencana alam yang terjadi di beberapa daerah Indonesia," kata Shandy Mandela Simanjuntak ditulis Rabu (3/2/2021).

"Tak lupa dari pertemuan ini diharapkan menambah tali silaturahmi dan hubungan kekeluargaan antara anak-anak dari TNI POLRI khususnya dengan pembina TNI AL sampai ke berbagai daerah di Nusantara, dimana selaras dengan visi Presiden RI Bapak Joko Widodo yaitu menjadi negara dengan poros Maritim dunia yang kuat dengan melibatkan peran pemuda pemudi Indonesia," Shandy menambahkan.

Baca Juga: Kasus Bansos Masuki Babak Baru, 2 Tersangka Penyuap Juliari Segera Disidang

Sebelumnya, data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperlihatkan bahwa daerah Pulau Sulawesi termasuk Sulawesi Barat yang diguncang gempa baru-baru ini masuk dalam wilayah rawan gempa dan tsunami.

"Di sini adalah kawasan seismik yang aktif dan baik itu di pantai barat Sulbar maupun sampai di Mandar ini semua adalah kawasan yang sangat aktif gempanya," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Tidak hanya Sulbar, ujar Daryono, hampir seluruh Pulau Sulawesi bisa dikatakan sebagai daerah rawan gempa dengan daerah sekitar Makassar di Sulawesi Selatan yang memiliki tingkat kerawanan rendah.

Gempa dan tsunami sendiri bukanlah baru satu kali terjadi di daerah Majene dan Mamuju di Sulbar dengan BMKG mencatat sebelumnya sudah tujuh kali terjadi gempa besar merusak, tidak menghitung gempa-gempa kecil.

Pada 1967 dan 1969 terjadi gempa dan tsunami di kedua kawasan tersebut dengan masing-masing berkekuatan magnitudo 6,3 dan 6,9 yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.

Baca Juga: Warga Cianjur Terima Bansos Ayam Hidup: Kan Saya Nggak Punya Kulkas

Gempa juga terjadi di wilayah sekitar Majene dan Mamuju pada 1972, 1984 dan 2020, sebelum gempa mengguncang kembali wilayah itu pada 14 Januari 2021 dan 15 Januari 2021.

"Setelah saya hitung secara statistik ringan maka gempa-gempa yang signifikan di sini itu pengulangannya sekitar 10,8 tahun. Jadi tidak sampai 11 tahun sudah terjadi pengulangan gempa-gempa yang signifikan di daerah itu, berdasarkan data tujuh gempa merusak yang umurnya pendek itu," kata Daryono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI