Suara.com - Permadi Arya alias Abu Janda membawa tas berisi pakaian saat diperiksa oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri.
Dia diperiksa terkait kasus ujaran kebencian 'Islam Arogan'. Tas berisi pakaian itu dibawanya untuk memepersiapkan diri apabila langsung ditahan penyidik.
Ha itu diungkapkan Abu Janda usai selesai diperiksa penyidik Dit Tipidsiber Bareskrim Polri, pada Senin (1/2/2021) malam.
Namun, kata Abu Janda, penyidik memeriksa dirinya masih dengan status sebagai saksi.
Baca Juga: Abu Janda Mati Kutu Diceramahi Gus Miftah di Depan Deddy Corbuzier
"Saya hari ini sudah bawa tas ya isinya baju saya. Jadi ya saya harus siap apapun yang terjadi. Saya siap apapun yang terjadi. Saya sih mempersiapkan itu (jika ditahan). Cuma ternyata saya masih diperiksa sebagai saksi dan masih ada pemeriksaan lanjutan hari Kamis nanti," kata Abu Janda.
Berkenaan dengan itu, Abu Janda pun memastikan siap bertanggung jawab atas perbuatannya.
Meski dia mengklaim kicauan Islam Arogan itu semata-mata ditujukan kepada Ustaz Teungku Zulkarnain bukan untuk menyinggung pihak mana pun.
"Saya siap menjalani, saya siap bertanggung jawab. Meskipun itu menurut saya adalah kesalahpahaman tapi saya siap tanggung resikonya," kata dia.
Baca Juga: Soal Islam Arogan, Abu Janda: Saya Respons Twit Provokatif Tengku Zul
50 Pertanyaan
Abu Janda selesai diperiksa oleh penyidik Dit Tipidsiber Bareskrim Polri sekira pukul 19.31 WIB. Dia mengaku dicecar lebih dari 50 pertanyaan oleh penyidik.
Pegiat media sosial itu mengaku hadir memenuhi panggilan penyidik lebih awal sejak pagi tadi.
"Jadi tadi saya datang lebih pagi saya diperiksa sudah 12 jam pertanyaan saya udah nggak kehitung lagi mungkin 50 pertanyaan pasti lebih," ujarnya.
Menurut Abu Janda, dirinya dijadwalkan diperiksa kembali oleh penyidik pada Kamis (4/2/2021) pekan ini.
Sementara, dalam pemeriksaan ini dia mengaku hanya diminta klarifikasi terkait maksud kicauannya yang menyebut Islam agama pendatang dan arogan.
"Intinya saya menjelaskan saya sebagai saksi dipanggil untuk klarifikasi menjelaskan apa yang saya maksud dengan itu (Islam Arogan). Jadi saya sudah jelaskan ke penyidik bahwa tweet saya yang bikin ramai itu adalah tweet jawaban saya kepada Ustaz Teungku Zul," katanya.
"Jadi ketika saya mengatakan arogan itu karena saya merespons tweet provokatif Teungku Zul yang mengatakan bahwa minoritas di negeri ini arogan ke mayoritas. Di situlah keluar kata arogan itu," imbuhnya.