Suara.com - Sampai Minggu (31/1/2021), jumlah kematian karena terjangkit Covid-19 di Jakarta mencapai 4.267 pasien. Sedangkan orang yang dimakamkan dengan menerapkan protap Corona jumlahnya lebih banyak tiga kali lipat lebih.
Untuk diketahui, orang yang dimakamkan dengan protap Covid-19 belum tentu terkonfirmasi terjangkit virus yang awalnya ditemukan di China itu. Bisa saja mereka baru bergejala atau sudah wafat sebelum hasil tes usap keluar.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Nurcahyo mengatakan sampai kemarin sudah ada 13.300 pemakaman dengan protap Covid-19. Angka ini merupakan akumulasi sejak awal pandemi Maret 2020 lalu.
"Jenazah yang dimakamkan dengan protokol dari awal Maret sampai minggu ini sudah 13.300 jenazah," ujar Ivan saat dikonfirmasi, Senin (1/2/2021).
Baca Juga: TPU Srengseng Sawah Bantu Kubur 12 Jenazah Covid Muslim dari Bambu Apus
Menurut Ivan, pemakaman protap Covid-19 jumlahnya sempat meningkat pada dua pekan lalu. Setiap harinya rata-rata 105 orang dimakamkan di TPU khusus corona.
"Tadinya kami makamkan antara 105-107 per hari," jelasnya.
Sekarang ini, kata Ivan, angka rata-ratanya sudah membaik dibawah 100. Ia berharap ke depannya tren ini akan membaik hingga pandemi bisa terkendali.
"Mudah-mudahan menurun, sempat 90 dan 80, cuma sudah dibawah 100, semoga saja turun terus," pungkasnya.
Baca Juga: Angka Kematian Pasien Covid-19 di Indonesia Nyaris Tembus 30 Ribu Kasus