Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia sudah seharusnya memiliki bank syariah yang besar dan kuat. Dengan demikian, Indonesia menjadi salah satu pusat ekonomi serta keuangan syariah dunia.
"BSI energi baru bagi ekonomi Indonesia yang senantiasa menerapkan prinsip financial justice dan stability in investment yang telah terbukti berhasil membawa tiga bank syariah yang bergabung menjadi Bank Syariah Indonesia ini mengarungi krisis pandemi Covid-19, bahkan mampu menorehkan kinerja yang sangat positif dan membanggakan," ujar Erick dalam keterangan pers, Senin (1/2/2021).
Merger tiga bank umum syariah Himbara negara dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut, kata Erick Thohir.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan Bank Syariah Indonesia akan menjadi bank yang inklusif, modern, universal, dan mengikuti perkembangan zaman dengan berbagai layanan lengkap serta inovatif bagi masyarakat.
Baca Juga: Jokowi: Non Muslim Harus Diterima Bank Syariah Indonesia
Bank Syariah Indonesia memiliki fokus untuk menumbuhkan segmen UMKM dalam ekosistem yang terintegrasi, melayani segmen retail dan consumer, serta mengembangkan segmen wholesale dengan produk yang inovatif termasuk pengembangan bisnis global, seperti global sukuk.
Bank Syariah Indonesia akan dijalankan sesuai dengan prinsip Maqashid Syariah.
"Selain menjalankan fungsi intermediari dan menyalurkan pajak, Bank Syariah Indonesia juga memiliki konsep yang dapat dioptimalkan untuk melakukan pemerataan ekonomi masyarakat melalui Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf," kata dia.
Disebutkan pula, Bank Syariah Indonesia akan berupaya agar dapat segera mewujudkan visi untuk menjadi bagian dalam top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
"Dan juga menjadi champion bank syariah dengan meraih potensi pasar syariah yang selama ini belum tersentuh secara optimal."
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Bank Syariah Indonesia Hasil Merger 3 BUMN