Pemakaman Rabi Yahudi, Jalanan Yerusalem Berubah Jadi Lautan Hitam

Senin, 01 Februari 2021 | 16:11 WIB
Pemakaman Rabi Yahudi, Jalanan Yerusalem Berubah Jadi Lautan Hitam
Ribuan umat Yahudi ultra-Ortodoks panuh jalanan Yerusalem. (AFP/MENAHEM KAHANA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan umat Yahudi ultra-Ortodoks membanjiri jalanan kota Yerusalem untuk menghadiri pemakaman Rabi Meshulam Dovid Soloveitchik yang meninggal di usia 99 tahun karena virus corona.

Menyadur France24 Senin (01/02), orang-orang Yahudi ini hadir dengan pakaian serba hitam, lengkap dengan penutup kepalanya sehingga terlihat seperti lautan hitam.

Kerumunan besar ini menjadi perhatian Menteri Pertahanan Benny Gantz. Ia menuntut pelanggar aturan lockdown agar segera mengakhiri pelanggaran yang dilakukan secara berulang-ulang itu.

Ultra-Ortodoks Israel atau haredim adalah pusat perjuangan negara itu untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Beberapa kelompok menentang secara terang-terangan aturan lockdown, terutama yang terkait dengan penutupan sekolah dan sinagog.

Baca Juga: Israel Mengaku sedang Mengirim 5 Ribu Vaksin Covid-19 ke Palestina

Polisi yang berusaha mengamankan lockdown dalam beberapa hari terakhir bentrok dengan haredim di lingkungan Mea Shearim Yerusalem dan di Bnei Brak dekat Tel Aviv.

Ilustrasi umat Yahudi. (Shutterstock)

Pemakaman itu dilakukan ketika Israel sedang mempertimbangkan perpanjangan lockdown nasional yang ke tiga di negara itu.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang mendukung perpanjangan lockdown, dikritik lawan-lawannya karena dianggap gagal memberi jaminan keselamatan bagi para haredim.

Israel adalah negara berpenduduk sekitar 9 juta jiwa dan telah mencatat lebih dari 640.000 kasus virus corona dengan angka kematian lebih dari 4.700 jiwa.

Sementara negara Yahudi terus mendaftarkan ribuan kasus baru setiap hari, negara itu juga melakukan kampanye vaksinasi yang dianggap tercepat per kapita di dunia.

Baca Juga: Pasukan Israel Robohkan Masjid di Tepi Barat, Diklaim Tidak Kantongi Izin

Mereka telah menyuntik lebih dari 3 juta orang dalam pemberian vaksin tahap pertama dari dua suntikan yang diperlukan dari vaksin Pfizer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI