Suara.com - Terdakwa kasus korupsi e-KTP Setya Novanto muncul dengan penampilan berbeda. Jika sebelumnya ia dikenal dengan gaya berbusana perlente lengkap dengan jas dan pakaian mewah, kini ia gaya berpakaiannya terlihat lebih santai.
Tak hanya itu, kini Setya Novanto juga punya kegiatan baru sebagai petani semenjak menghuni Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Selain itu, ia juga aktif mengikuti berbagai program pembinaan untuk para terpidana. Lalu, siapakah sosok Setya Novanto? Berikut profil Setya Novanto selengkapnya.
Setya Novanto lahir di Bandung, 12 November 1955. Ia adalah putra kelima dari delapan bersaudara pasangan R. Soewondo Mangunratsongko dan Julia Maria Sulastri.
Setya Novanto kecil tumbuh di Bandung, ia bersekolah mulai dari TK hingga SD. Kemudian ia dan keluarga meneruskan kehidupan di Surabaya.
Selanjutnya, kedua orang tua Novanto bercerai dan ia beserta saudara-saudaranya memilih tinggal bersama sang ibu di Jakarta. Oleh karena itu, masa-masa SMP hingga SMA Novanto dihabiskan di ibu kota.
![Mantan Ketua DPR Setya Novanto berjalan keluar usai sidang lanjutan kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1 dengan terdakwa Idrus Marham di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (19/2). [Suara.com/Muhaimin A Untung]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/02/19/85023-setya-novanto-jadi-saksi-idrus-marham.jpg)
2. Kehidupan Perkuliahan
Kemudian, Novanto kembali ke Surabaya untuk berkuliah di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Demi menghidupi kebutuhannya setiap hari, Novanto banting tulang mencari uang sendiri. Mulai dari jualan beras, madu, menjadi model, hingga sales mobil.
Hingga akhirnya ia berhasil menjabat sebagai Kepala Penjualan Mobil wilayah Indonesia Timur dan menyelesaikan bangku perkuliahannya dengan meraih gelar sarjana muda.
Baca Juga: Fredrich Dijanjikan Fee Per Surat Kuasa
Selanjutnya, Novanto meneruskan pendidikannya di Jakarta tepatnya di Universitas Trisakti. Selama di Jakarta, ia membuka jasa foto copy dan mendirikan kantin di kampus untuk membiayai perkuliahannya hingga berhasil lulus sebagai sarjana ekonomi di usia 29 tahun.