Suara.com - Sudah dua pekan lebih warga terpaksa tinggal di posko pengungsian pascagempa dahsyat berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Warga pun mulai diterpa sejumlah penyakit.
Hal itu seperti terjadi di Desa Bambangan, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Di wilayah ini merupakan salah satu daerah paling parah terdampak bencana alam tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun, ada 228 keluarga terpaksa mengungsi di posko darurat dari jumlah 4 dusun yang berada di desa tersebut.
"Selama di posko ini selama kurang lebih dua minggu sampai saat ini saya lihat memang sudah banyak diserang penyakit flu kemudian batuk-batuk, ISPA," kata Sekretaris Desa Bambangan, Mardi ditemui di lokasi, Senin (1/2/2021).
Baca Juga: Pasar Rakyat Jadi Pengungsian, Korban Gempa Sulbar Tidur Berhimpitan
Mardi mengatakan, pusat layanan kesehatan Desa Bambangan ini pun terpaksa tak beroperasi lantaran gedungnya hancur terdampak gempa.
"Kalau di sini Puskesmas memang sudah tidak bisa dipakai lagi rusak berat," ungkapnya.
Beruntung, beberapa hari ini pelayanan kesehatan dari sejumlah relawan hadir di desa tersebut. Para warga yang mulai mengeluh sakit pun kemudian jalani pemeriksaan dan diberikan obat-obatan.
"Alhamdulillah bantuan masuk datang dari berbagai pihak. Selain pemerintah ada dari para donatur dari daerah lain banyak tidak saya sebutkan. Termasuk kesehatan ya," imbuhnya.
Baca Juga: PDGI Sulselbar Bawa Bantuan Tahap 3 ke Mamuju dan Majene